SMJTimes.com – TikTok akan membuat peraturan baru bagi pengguna yang berusia di bawah 18 tahun. Peraturan tersebut nantinya akan membatasi penggunaan harian mereka dalam bermain aplikasi video tersebut menjadi 1 jam saja. Jadi, jika anak sudah menggunakannya selama 60 menit, mereka harus memasukan passcode untuk lanjut menggunakannya.
Dilansir dari Kompas, tujuan diberlakukannya aturan ini untuk memperkenalkan fitur pengaturan waktu saat bermain aplikasi video berbagi tersebut. Bagi anak yang menggunakan aplikasi tersebut hingga 100 menit per hari, nantinya akan menerima imbauan dari TikTok untuk mengendalikan screen time. Selain itu, TikTok juga mewajibkan usia pengguna minimal 13 tahun dan setiap pengguna yang berusia di bawah 18 tahun akan menerima notifikasi berisi rekapitulasi screen time per minggu.
Opsi family pairing juga bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk mengatur batas screen time anak. Opsi tersebut juga memberikan akses dashboard untuk menampilkan rincian penggunaan aplikasi.
Pejabat TikTok, Cormac Keenan mengatakan bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan para ilmuwan untuk membentuk batasan baru tersebut.
“Kami berkonsultasi dengan para ahli dan peneliti akademis dari Digital Wellness Lab di Boston Children’s Hospital untuk memilih limit ini,” ujarnya.
Selain Pembatasan, TikTok Perlu Lakukan ‘Pembersihan’
Imran Ahmed selaku chief executive dari Center for Countering Digital Hate menerbitkan penelitian terkait TikTok. Ia mengungkap bagaimana algoritma aplikasi tersebut terus menampilkan konten berbahaya bagi para remaja.
“TikTok menarik perhatian para anak muda berusia 14-24 tahun di Inggris dan Amerika Serikat. Ini seperti crack cocaine-nya algoritma,” ujar Ahmed.
Melalui keterangannya kepada BBC, seorang gadis berusia 13 mendapatkan konten self-harm dan gangguan makan saat membuka akun TikTok per menit.
Selain itu, Ahmed menyebut platform tersebut membuat ketagihan dan berisi konten berbahaya bagi anak usia dibawah umur, sehingga perlu ditangani dengan cepat. Dia meminta agar pihak perusahaan tidak hanya berfokus pada pengurangan screen time, namun juga ‘membersihkan’ feed dari konten berbahaya.
“Ini sangat membuat ketagihan dan merupakan aplikasi paling berbahaya yang perlu ditangani dengan cepat,” imbuhnya lagi.
Komentar