SMJTimes.com – Inner child diartikan sebagai bagian dari diri seseorang yang berperan dalam pembentukan karakter. Karakter ini terbentuk dari pengalaman saat masih anak-anak. Dikutip dari Halodoc, inner child adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menggambarkan ‘sifat kekanak-kanakan’ dalam diri seseorang yang telah menginjak usia dewasa.
Memori yang dimiliki semasa kanak-kanak cenderung jangka panjang dan sulit dilupakan walau telah menginjak usia dewasa. Sering kali, kita memiliki momen bahagia, namun ada pula yang menyedihkan dan memberikan luka. Luka yang dialami sejak masa kecil ini lah membentuk karakter negatif.
Seiring bertambahnya usia, seseorang akan tumbuh secara fisik maupun mental. Namun, inner child tersebut tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi anak-anak. Luka yang tertinggal di dalam inner child ini akan sangat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Mengapa Inner Child Bisa Terluka?
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan bagian ‘anak-anak’ dalam diri terluka. Beberapa penyebab ini mungkin tampak wajar pada anak-anak, namun di kemudian hari trauma tersebut dapat mempengaruhi karakter anda.
- Kehilangan keluarga dekat.
- Kekerasan fisik, emosional, atau seksual.
- Penyakit serius.
- Bullying.
- Gempa bumi.
- Perpecahan dalam keluarga.
- Ada anggota keluarga yang menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang.
- Kekerasan dalam rumah tangga.
- Ada anggota keluarga yang memiliki gangguan mental.
- Hidup di pengungsian.
- Terpisahkan dari keluarga.
Tanda Inner Child Terluka
Ada beberapa tanda inner child seseorang yang terluka, antara lain;
- Memiliki rasa percaya diri yang rendah.
- Cenderung ingin membahagiakan semua orang dan sulit membuat batasan.
- Merasa cemas saat dihadapkan dengan sesuatu yang baru.
- Sering merasa bersalah dan selalu berusaha menjadi yang terdepan.
- Menunjukkan sikap perfeksionis.
- Selalu mengkritik diri sendiri dan sering merasa malu.
- Menaruh curiga pada orang lain, tetapi merasa takut jika ditinggalkan.
- Senang terlibat masalah dengan orang lain, tetapi selalu berusaha menghindari konflik.
Saat ada bagian dari diri yang terluka, seseorang dapat mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, seseorang dengan inner child yang terluka perlu untuk berdamai dengan masa lalu.
Bagaimana Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka?
Dikutip dari HelloSehat, sebagian orang yang memiliki inner child yang terluka tidak menyadari adanya luka tersebut. Luka tersebut tidak mudah diidentifikasi, sehingga pengidap mungkin tidak tahu pengalaman apa yang membentuk perasaan-perasaan negatif.
Untuk menyembuhkannya, pengidap harus benar-benar memahami penyebab luka. Jika penyebabnya tidak dapat ditemukan sendiri, carilah bantuan profesional untuk membantu mengatasi masalah ini.
Selanjutnya, jika anda memiliki keraguan terhadap kasih sayang keluarga terhadap diri sendiri, perlu untuk mengungkapkan rasa sayang yang tulus kepada inner child dalam diri sendiri. Dengan pengungkapan ini, inner child anda akan menerima kasih sayang yang tidak didapatkan di masa kecil.
Selain itu, perlu juga untuk mendengarkan sisi ‘anak-anak’ dalam diri sendiri. Mungkin, anda memiliki bagian ‘anak-anak’ yang dulu berusaha keras untuk dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Cobalah berkomunikasi dan berikan kasih sayang untuk mengatasi luka mendalam yang masih terpendam.
Komentar