SMJTimes.com – Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengatakan bahwa Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat pada lebih dari 16,4 juta peserta di seluruh Indonesia. Para peserta Kartu Prakerja ini didominasi oleh perempuan yang mencapai 51 persen dan 3 persen diantaranya merupakan penyandang disabilitas.
Program besutan pemerintah ini merupakan program bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi para pekerja/buruh yang dirumahkan, pencari kerja, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan daya beli, serta bagi pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Program ini juga berhasil mendorong kebekerjaan dan kepemilikan usaha kecil bagi sepertiga jumlah penerima.
Dalam keynote speech di acara pendukung sidang ke-61 komisi Pembangunan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Airlangga menuturkan, “Prakerja merupakan eksperimen kelembagaan yang berhasil menginspirasi program dan kementerian lain, karena program ini tidak hanya efektif memberikan hasil yang baik, tapi juga biaya yang efisien,” ujarnya, dikutip dari Tribunnews (12/2).
Penggunaan teknologi digital dalam pelaksanaan Kartu Prakerja dinilai mampu memberikan kualitas yang setara dan kemudahan dalam melakukan pelatihan bagi seluruh peserta, termasuk penyandang disabilitas. Pemerintah juga memberikan akses yang sama terkait skilling, re-skilling, dan up-skilling dengan Program Kartu Prakerja.
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNESCO Institute for Lifelong Learning dan UN Women dalam menyediaan akses pendidikan guna mencapai optimalisasi dan kesetaraan bagi seluruh masyarakat.
David Atchoarena selaku Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning menyebutkan bahwa Program Kartu Prakerja telah mendapat pengakuan internasional atas keberhasilan memanfaatkan teknologi digital, sekaligus menjadi game changer dalm upaya peningkatan pembelajaran di luar pendidikan formal.
Komentar