Keutamaan Bulan Pertama Kalender Hijriah

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Beberarap hadits dalam Al Quran menjelaskan beberapa keutamaan yang terdapat dalam bulan Muharram. Bulan tersebut merupakan bulan pertama dalam kalender hijriah.

Dijelaskan bahwa bulan Muharram adalah bulan haram atau bulan mulia, hal ini sesuai dengan surat Al Quran surat Al Fajr (fajarnya tahun) ayat 1 dan 2,

(2) وَالْفَجْرِۙ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ

Artinya: “Demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh,”

Sebelumnya, orang jahiliyah ikut memuliakan bulan Muharram, bahkan beberapa Kabilah Arab menamai bulan ini sebagai Safar Awal namun kemudian Allah mengganti nama dengan Syahrullah. Dalam hal ini, Syahrullah merupakan bulan Allah yang sunyi.

“Setelah Islam datang, Imam As-Suyuthi mengatakan, Allah SWT menggantinya dengan sebutan Syahrullah. Nama tersebut merupakan nama Islam, sedangkan bulan lain bukan. Sesungguhnya nama bulan selainnya masih tetap seperti pada zaman Jahiliyah,” kata Ibnu Allan dalam Buku Induk Doa dan Zikir.

Berikut keutamaan bulan Muharram berdasarkan tulisan dari Imam Baihaqi dalam Khazanah Islam Klasik,

  1. Momen Puasa Terbaik usai Puasa Ramadan

Puasa pada bulan Muharram ini disebut mempunyai keutamaan setelah puasa Ramadan. Puasa Ramadan merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh umat Islam.

شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ

Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam,” (HR Muslim).

Bahkan terdapat riwayat yang mengatakan bahwa orang yang berpuasa pada bulan Muharram akan diterima tobatnya oleh Allah.

“Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain,” (HR Tirmidzi).

  1. Hari Asyura

Dalam bulan Muharram terdapat hari Asyura yang dimuliakan. Hal ini berkenaan dengan pada hari itu Allah SWT memberikan kemenangan kepada Nabi Musa. Umat Islam dapat melakukan puasa sunnah pada hari tersebut.

Berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas, ia berkata:

“Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, ‘Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.’ Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.” (HR Muslim).

  1. Amalan Dilipatgandakan

Amalan yang dilakukan pada bulan Muharram akan dilipatgandakan jika dikerjakan dengan taat, begitu juga dosa yang dikerjakan pada bulan Muharram.

“Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian,” (HR Bukhari dan Muslim). (*)

Komentar