Usulan Pengaktifan Gudang Bawang di Pati

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Usulan berkenaan dengan gudang bawang yang akan menampung panen petani sebelum dijual direkomendasikan oleh Dinas Perdagangan dan perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati.

Perlu diketahui sebelumnya, panen raya bawang merah di Kabupaten Pati tahun ini melimpah. sayangnya harga bawang di tingkat petani malah rendah hingga Rp 13.800. rendahnya harga tersebut dikarenakan permintaan konsumen tak sebanyak stok barang yang tersedia.

Atas hal tersebut Paguyuban Petani Bawang Pati meminta audiensi dengan pemerintah eksekutif dalam hal ini Disdagperin dan Dinas pertanian dengan harapan dapat menstabilkan harga bawang di Pati.

Usulan Pengaktifan Gudang Bawang di Pati
Menanggapi permintaan tersebut, Hadi Santosa selaku Ketua Disdagperin Pati mengusulkan beberapa solusi.
Salah satunya adalah menyarankan petani untuk menunda jual bawang hingga stoknya di pasaran berkurang. Skema ini nilainya sangat efektif untuk menaikkan harga bahan pokok.

Kendati demikian cara ini harus ditunjang dengan ketersediaan gudang bawang dan teknologi pengering yang mumpuni. agar bawang basah tak membusuk sebelum dijual.

“Menjual tunda. Di Pati ada 3 gudang. di Batangan dan Sambilawang ada gudang garam. Dan Jakenan ada beras .Perlu kita mulai membangun juga,” ujar Hadi Santosa dalam audiensi tersebut.
Gudang bawang selanjutnya akan dikelola dengan sistem resi gudang. Resi gudang merupakan suatu bentuk surat pernyataan dari pengelola gudang bahwa di di tempat tersebut tersimpan bawang dengan kualitas tertentu dan kuantitas tertentu milik orang tertentu.

Melalui sistem resi gudang, para petani bawang dapat menyimpan komoditas hasil panennya ketika harga rendah, untuk kemudian dijual pada saat harga tinggi.
Selain itu, dengan sistem resi gudang, bawang milik petani juga bisa diagunkan untuk mendapat kredit bank.
“Ini mungkin kan masyarakat menyimpan.dan ini bisa menjadi jaminan di bank,” imbuh Hadi.

Usul pengadaan gudang bawang dan sistem resi gudang ini diapresiasi oleh Anggota Komisi B DPRD Pati, Nur Sukarno. Ia bahkan menyebut, di tahun 2018 sudah pernah ada gudang bawang di Pati bekerja sama dengan pihak swasta. usul ini menurutnya layak untuk ditindaklanjuti.

“2018 sempat ada permasalahan over produksi. Kita lalu membual storage bekerjasama dengan PT. Pura. Kalau terjadi harga jatuh seperti ini bisa,” katanya. (adv)

Komentar