Dewan Dorong Petani Bawang Pati Melakukan Inovasi Pasca Panen

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Jelang 1 Ramadhan 1443 H, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) menyoroti pasokan komoditas bawang merah di Pati.

Adanya over produksi panen bawang merah, ia menyarankan petani bawang melakukan inovasi pasca panen untuk stabilitas harga.

Anggota Komisi B DPRD Pati itu mengatakan, pasokannya sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga di pasaran.

Dewan Dorong Petani Bawang Pati Melakukan Inovasi Pasca Panen

Meski stok bawang merah sangat berlebih, hal tersebut sayangnya berbanding terbalik dengan daya beli masyarakat yang masih turun.

“Produksi riil di Pati memang over. Salah satunya memang harus ada inovasi dengan pasca panen sehingga stabilitas harga ini imbang,” kata Nur Sukarno saat audiensi dengan Paguyuban Bawang merah Pati di gedung DPRD beberapa waktu yang lalu.

Inovasi pasca panen tersebut, artinya bawang merah petani dikembangkan menjadi beraneka ragam produk olahan, misalnya minyak bawang merah, pasta bawang merah, bawang iris kering, bawang goreng, maupun inovasi lainnya.

Inovasi pengolahan bawang tersebut tentunya bisa menjadi penyelamat bagi petani bawang saat terjadi over produksi, karena hasil olahan bawang bisa bertahan lama. Selain itu, produk bawang juga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dan mempunyai kesempatan di pasar yang lebih luas.

Lanjutnya, Bawang merah merupakan komoditas strategis yang ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh terhadap psikologis masyarakat. Ia mengharapkan, saat Bulan Ramadan dan Hari Raya tiba, terdapat kemungkinan terjadi peningkatan minat beli masyarakat.

Saat Bulan suci, pemerintah diminta bersiap untuk mendata bahan kebutuhan pokok masyarakat dan memastikan ketersediaan barangnya agar harga tetap stabil.

“Momen hari raya harga naik. Memang kewajiban pemerintah mendata lonjakan kebutuhan dan ketersediaan barang. Supaya masyarakat tidak mengeluh ada kenaikan. Satu sisi pelaku di on farm (petani) masih mendapat keuntungan. (*)

 

Komentar