Tak Tepati Janji, Warga Desa Pasar Banggi Rembang Demo Alfamart

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com – Desa pasar banggi, Rembang permasalahkan lelang kardus oleh PT Alfamart, kepala desa serta ketua bumdes (badan usaha milik desa) kerahkan masa untuk melakukan demonstrasi.

Demonstrasi digelar di halaman gudang PT Alfamart yang terletak di Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Senin (17/01/2022). Ratusan masa mengikuti demonstrasi yang menuntut janji pelelangan kardus tersebut.

Ketua bumdes Pasar Banggi, Mashudi mengatakan kronologi demonstrasi dimulai sejak audiensi tidak dihiraukan oleh PT Alfamart. Janji PT Alfamart kepada Desa pasar Banggi untuk menyerahkan 100 persen lelang kardus tersebut kepada warga desa, nyatanya diingkari.

“Dia (PT Alfamart) mengingkari janji, makanya kami sudah berupaya baik dengan PT Alfamart dengan cara-cara pendekatan namun kami sering dibohongi,” ungkapnya.

Pihak Desa menyatakan kekecewaannya terhadap PT Alfamart. Sebab pada awal didirikannya Alfamart di tempat mereka, perusahaan tersebut telah menjanjikan kepada desa untuk turut serta membantu warganya mendapatkan pekerjaan.

Pada awal berdirinya Alfamart tersebut, di Desa Pasar Banggi belum dibentuk Bumdes. Akan tetapi, PT Alfamart telah memberikan janji tertulis bahwa akan membantu warga desa jika bumdes sudah terbentuk.

Setelah bumdes terbentuk, PT Alfamart justru memberikan sebagian besar lelang kardus kepada salah satu perusahaan di daerah Kabupaten Kudus. Sehingga hal itu membuat warga desa terutama pihak bumdes merasa kecewa.

Mediasi telah dilakukan akan tetapi PT Alfamart masih bekerja sama dengan perusahaan di Kudus tersebut. Sehingga kepala desa serta ketua bumdes berinisiatif mengerahkan massa untuk demonstrasi.

“Teman-teman ini menunggu jawaban artinya masih menunggu ditempat,” kata Kepala Desa Pasar Banggi, Rasno saat ditemui bersama masa aksi.

Ratna mengatakan jika PT Alfamart masih melakukan kerja sama dengan perusahaan lain dan tidak mendengarkan aspirasi dari warga, maka dirinya dan warga desa akan mengerahkan massa yang lebih banyak di kemudian hari untuk melakukan demonstrasi kembali. (*)

Komentar