Dinas Pertanian Rembang Berikan Tips Buat Pestisida Alami

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com- Penggunaan pestisida secara berlebihan dinilai dapat mengganggu kesehatan air dan tanah. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang berikan tips dan trik membuat pestisida alami.

Dinas pertanian dan pangan Kabupaten Rembang memberikan tips dan trik untuk memanfaatkan air seni sapi sebagai pengganti pestisida. Menurut Suwandi, Staf Tanaman Pangan dan Holtikultura Dispertan Kabupaten Rembang, penggunaan pestisida ini cukup efektif untuk mengurangi penyakit pada tanaman.

Meskipun tingkat efektivitasnya tidak sama dengan pestisida berbahan kimia, akan tetapi pestisida alami dinilai lebih ramah lingkungan.

Cara membuat pestisida alami ini pun cukup mudah, hanya dengan memanfaatkan air seni sapi yang difermentasi selama 3 hari.

“Caranya air kencing sapi itu dikumpulkan lalu ditutup kemudian dibiarkan selama kurang lebih 3 hari, setelah itu itu air kencing tersebut dicampur kan dengan air biasa. Perbandingannya satu banding satu,” kata Suwandi.

Pestisida berbahan alami ini, dinilai lebih ramah lingkungan karena tingkat pencemaran terhadap tanah dan air sedikit. Sayangnya masyarakat masih belum banyak yang mau memanfaatkan pestisida alami ini.

“Masyarakat itu kan kebanyakan maunya yang praktis. Mereka maunya sekali semprot langsung kelihatan kalau hamanya itu pada mati,” kata Suwandi.

Kekurangan dari pestisida berbahan alami ini memang pada tingkat keefektifannya. Tidak sama dengan pestisida berbahan kimia, pestisida alami ini membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk melihat hasilnya, di mana hama baru mati pada hari berikutnya.

Dengan tingkat keefektifannya yang lebih rendah, hal tersebut masih menjadi hambatan bagi masyarakat terutama para petani untuk menggunakan pestisida ramah lingkungan tersebut.

Meski begitu pihak Dispertan utamanya bidang tanaman pangan dan holtikultura, tetap menghimbau masyarakat untuk sesekali mencoba menggunakan pestisida yang ramah lingkungan. Sehingga dengan penggunaan yang seimbang, berdampak pada kualitas air dan tanah agar tetap terjaga. (*)

Komentar