Pati, SMJTimes.com– Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengatakan sesuai ramalan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa fenomena La Nina itu salah satunya menyebabkan curah hujan yang tinggi di atas normal.
“Begitu kita masuk minggu akhir bulan November, curah hujan sudah dirasakan tinggi terutama kemarin sore sekitar jam 15.00 WIB, turun hujan yang sangat lebat,” katanya kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantornya, Jumat (26/11/2021).
Ia melanjutkan informasi dari BMKG tersebut sudah dibagikan ke Kecamatan, terutamanya di masing-masing kecamatan yang wilayahnya memiliki kontur permukaan tanah yang miring. Mulai dari Sukolilo, Kayen, Cluwak, Gunungwungkal, Tlogowungu, maupun Gembong.
“Di kecamatan tersebut kami ingatkan untuk hati-hati dan waspada ketika hujan deras dengan durasi lebih dari dua jam tanpa henti, pasti ada potensi banjir ataupun tanah longsor,” jelasnya.
Hujan deras yang terjadi kemarin sore menyebabkan bencana banjir, utamanya di daerah Kendeng. Karena air dari pegunungan Kendeng langsung turun kebawah.
“Beberapa wilayah Kecamatan yang terkena banjir ada yang masum di Kecamatan Kayen dan ada yang masum di Kecamatan Tambakromo, lalu Winong, Pucakwangi dan Gabus,” ungkapnya.
Ia menegaskan di Kecamatan Pucakwangi kemarin ada tiga Desa yang terdampak banjir, Desa Sokopuluhan, Tanjungsekar, dan Plosorejo.
“Kalau wilayah Kecamatan Winong di Desa Gunungpanti turunnya ke Desa Sinomwidodo Kecamatan Tambakromo sampai ke Gabus. Lalu Kecamatan Kayen mulai Desa Slungkep, Sumbersari kemudian turunnya lagi ke Desa Srikaton Kecamatan Kayen,” terangnya. (*)
Komentar