Warga Pati Diminta Waspadai DBD Menjelang Musim Penghujan

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati meminta masyarakat mewaspadai potensi penyakit demam berdarah dengue (DBD) serta mengaktifkan program Siaga Masyarakat Waspada Aedes Aegypti tingkat desa.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, dr. Joko Leksono menyebut, sebagai kabupaten yang berlokasi  di jalur pantura, potensi terjadinya ledakan kasus DBD di Pati cukup tinggi saat musim pancaroba.

“Perindukan nyamuk itu suka sekali kalau hujan ada panas. Nyamuk akan bertelur. DBD itu endemi tidak hanya Pati, tapi kota-kota sepanjang pantura sewaktu-waktu kasusnya bisa naik,” ujar Joko saat ditemui di kantornya hari ini, Rabu (13/10/2021).

Di akhir bulan September lalu telah terjadi kasus DBD di Desa Keben, Kecamatan Tambakromo.

Atas kejadian tersebut, Dinkes Kabupaten Pati bersama Pemerintah Kecamatan setempat melakukan pengasapan atau fogging di empat titik se-Kecamatan Tambakromo untuk meminimalisir terjadinya kasus susulan.

Selain fogging, Joko juga meminta semua masyarakat bersama-sama memerangi perkembangbiakan jentik nyamuk penyebab DBD. Salah satunya dengan mengaktifkan program ‘Sikat Wae’ yang dicanangkan oleh Bupati Pati.

“Kepala Puskesmas selain kami mintai laporan juga kami sarankan untuk  melaksanakan program ‘Sikat Wae’, Jumat Bersih, Sabtu Bersih. Sehingga tanpa fogging masyarakat bisa mengatasi jentik secara mandiri dengan abate cair yang sudah kita launching,” imbuh Joko.

Termasuk melakukan tindakan sederhana seperti rajin menguras bak mandi, menutupi makanan, melepaskan binatang piaraan dan membuka pintu jendela.

Kendati demikian, Joko menyebut kasus DBD di Pati cenderung rendah tahun ini, setelah Tambakromo jelang pertengahan Oktober belum lagi ada laporan kasus baru. (*)

Komentar