Gapoktan Usaha Jaya Mengolah Pupuk Organik Secara Mandiri

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Gabungan Kelompok Tani (Gapokan) Usaha Jaya siasati kelangkaan pupuk subsidi dengan memproduksi pupuk organik secara mandiri sejak 2019 silam. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan petani menyediakan kebutuhan pada musim tanam.

Menurut Sekretaris Gapoktan Usaha Jaya, Hamdani Widyatmoko, kelompoknya berupaya mengolah pupuk organik secara mandiri. Pasalnya, dipangkasnya pupuk bersubsidi mempengaruhi sulitnya petani dalam mengolah lahan pertanian.

“Tahun ini pupuk subsidi dipangkas, sehingga pupuk dari pemerintah semakin langka. Oleh sebab itu, kami mengolah pupuk organik sendiri,” ungkapnya belum lama ini.

Melalui hewan ternak milik petani, Gapoktan Usaha Jaya menampung kotoran secara kolektif. Untuk digunakan sebagai bahan baku pupuk organik yang akan diolah kelompok.

“Kelangkaan pupuk dapat diatasi, untuk diolah sendiri di persawahan petani sendiri. Demi wujudkan food estate” ungkap pria yang akrab disapa Dani.

Kotoran yang berasal dari ternak sapi dan kambing difermentasikan menjadi pupuk organik granul (POG) dan pupuk organik cair (POC). Untuk POG dikemas dalam satu karung atau setara dengan 40 kilogram dengan harga Rp25.000 per kilogram. Sementara harga POC Rp10.000 per liter.

Dani menyampaikan, Gapoktan Usaha Jaya sedang berproses menuju sertifikasi organik. Menyusul padi organik, beras organik, pupuk organik, dan pestisida organic, Ia optimis akan meraih predikat tersebut.

Selain itu, Gapoktan gabungan dari Poktan Hasil Tani, Poktan Turi Sari, dan Poktan Kredo Tani ini juga memproduksi pestisida nabati dari buah mojo, jahe, dan lengkuas.

“Pembuatan pestisida nabati sedang kami lakukan. Kami membuatnya dengan pendampingan praktisi yang ahli di bidangnya,” ungkapnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Pupuk Subsidi Dipangkas, Gapoktan Usaha Jaya Olah Pupuk Organik Sendiri”

Komentar