Pati

Kasus Covid-19 di Pati Kembali Melonjak, 25 RT Zona Merah

Pati, SMJTimes.com – Selepas Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), sebanyak 25 Rukun Tetangga (RT) di 23 desa di Kabupaten Pati masuk zona merah.

Ke-25 RT ini tertuang dalam surat perintah yang ditandatangani Bupati Pati pada tanggal 20 April 2021 kemarin. Dalam surat itu, Bupati memerintahkan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) atau pihak RT yang masuk zona merah untuk melakukan berbagai langkah. Yakni, pertama melakukan penemuan kasus suspek dan pelacakan kontak erat.

Kedua, membuat tempat isolasi mandiri yang terpusat dengan pengawasan ketat. Ketiga, menutup tempat ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum lainnya. Dan keempat, kegiatan ibadah dilakukan di tempat masing-masing.

Lalu kelima, melarang kerumunan lebih dari 3 orang. Keenam membatasi keluar masuk RT. Dan ketujuh, meniadakan kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Bupati Pati Haryanto mengamini surat ini. Ia mengatakan saat ini penanganan Covid-19 mengerucut ke RT-RT. “Sekarang RT, Mas tidak desa. (Minta) ke Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati (data RT) desanya,” ujar Haryanto.

Kepala DKK Kabupaten Pati Edy Siswanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pati, Joko Leksono Widodo menambahkan ke-25 RT ini tersebar di 23 desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati.

Di tempat ini, katanya, setidaknya ada 2 hingga 7 orang yang positif Covid-19. Bahkan di salah satu desa mencapai lebih dari 30 warga yang positif Covid-19. “Dua sampai tujuh yang positif. Rata-rata diisolasi di rumah tetapi ada yang di RSUD RAA Soewondo,” ujarnya.

Pada pagelaran Pilkades 2021 lalu, banyak dijumpai TPS-TPS yang kuwalahan mencegah kerumunan. Hal ini disinyalir dapat meningkatkan risiko penularan virus corona.

Meskipun demikian, Pemkab Pati belum mengungkapkan alasan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa desa di Bumi Mina Tani ini. Pada Senin lalu, Bupati Pati Haryanto mengungkapkan salah satu desa mengalami lonjakan kasus karena adanya acara pengajian manakib.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Pati Narso menilai lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Pati ini belum bisa diindikasikan karena Pilkades.

“Kalau dari sebarannya juga bukan di desa-desa yang menyelenggarakan Pilkades. Tetapi penyebaran virus corona kan ndak kelihatan. Bisa saja dari Pilkades kemarin atau mobilitas tinggi masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan,” tandasnya.

Page: 1 2

Redaksi

Leave a Comment

Recent Posts

Orang Tua Pastikan Rizky Febian dan Mahalini Menikah Secara Islam

SMJTimes.com - Orang tua Rizky Febian, Sule pastikan putranya dengan Mahalini melangsungkan pernikahan secara Islam. Hal ini juga telah diputuskan…

3 jam ago

Mahalini Ikuti Prosesi Upacara Adat Mepamit Sebelum Pernikahan

SMJTimes.com - Mahalini dan Rizky Febian lakukan upacara adat di Bali jelang pernikahan keduanya. Upacara adat tersebut diselenggarakan pada Minggu,…

5 jam ago

Bioskop TransTV Malam Ini, Ada Jolt dan Trauma Center

SMJTimes.com - Bioskop TransTV akan kembali menghadirkan film-film seru pada hari Senin (6/5/2024). Film Jolt dan Trauma Center akan tayang di…

5 jam ago

Tentang Keluarga yang Kehilangan Kekuatan Super Karena Depresi, Berikut Sinopsis Drama The Atypical Family

SMJTimes.com - Satu lagi drama Korea yang mengusung genre fantasi yang tayang di bulan Mei 2024 ini, yakni The Atypical…

7 jam ago

Orang Tua Harus Tahu! Berikut Agar Anak Tidak Terpapar Konten Pornografi di Internet

SMJTimes.com - Kemudahan akses internet dan media sosial mempercepat penyebaran informasi, termasuk konten-konten yang sifatnya berbahaya dan tidak seharusnya dikonsumsi…

7 jam ago

Tips Mudah Keringkan Rambut Agar Tidak Rusak dan Kering

SMJTimes.com - Setelah keramas, tahapan selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengeringkan rambut. Langkah ini bisa dilakukan dengan alami maupun…

9 jam ago

This website uses cookies.