Kisah Perjuangan Roro Mendut Melawan Penjajah

Bagikan ke :

Rara Mendut pun harus berpikir panjang untuk mendapatkan uang guna membayar pajak tersebut. Sadar akan kecantikannya dan keterpukauan semua orang terutama kaum lelaki kepadanya, akhirnya dia menjual rokok yang sudah pernah dihisapnya dengan harga mahal kepada siapa saja yang mau membelinya.

Pranacitra akhirnya mati, dibunuh Wiraguna dengan kecemburuannya. Melihat kekasihnya mati, Mendut bunuh diri. Ia lebih memilih mati dibandingkan bersama dengan keserakahan perbudakan wanita.

Pementasan ini juga diperankan oleh Fais, Ali dan Hanif sebagai warga-warga atau lelaki lain yang juga kasmaran dengan Rara Mendut.

Selepas pementasan ini, sang sutradara, Beni Dewa ingin memunculkan sudut pandang lain tentang kisah Rara Mendut yang beredar dari masyarakat.

Menurutnya, di samping kisah asmara, dalam kisah Rara Mendut ada sebuah perjuangan dari penjajahan. “Kami melihat sosok Mendut lebih dari (asmara) itu. Bagimana perjuangan untuk tidak mau menyerah dengan penjajahan sangat kuat,” ujar Beni.

Beni mengaku meramu pementasan ini dengan curi khas kesenian tradisional asal Pati, Ketoprak. “Ada silatnya, ada taman sarinya. Itu yang ingin kita masukkan dalam pementasan ini. Jadi kita padukan kesenian Ketoprak dengan kesenian moderen ala anak-anak muda,” tandasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Rara Mendut, Kisah Perlawanan Penjajahan Warga Pati”

 

Komentar