Panen Tebu Turun Berimbas pada Produksi Gula

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Menurut Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Pertanian Dispertan Kabupaten Pati, Aldonny Nurdiansyah hasil panen tebu di Kabupaten mengalami penurunan.

Berdasarkan data yang dirilis pada Maret 2021, luas panen areal tebu pada 2020 di Pati hanya 8.655 hektare. Sementara jika dibandingkan dengan kondisi 2019 mencapai 9.339 hektare dan kondisi 2018 mencapai 10.341 hektare.

Dari data tersebut pun mencatat, di 2020 produksi tebu batangan mencapai 550.987.486 kg dengan provitas 63.660 kg/ha. Padahal pada 2019 produksi tebu batangan mencapai 570.777.632 kg dengan provitas mencapai 61.115 kg/ha.

“Penurunan ini mengakibatkan produksi gula mengalami kondisi yang turun juga,” ungkapnya kepada Mitrapost.com, Sabtu (20/3/2021).

Pasalnya, di kondisi 2020 Pabrik Gula (PG) yang mengolah hasil perkebunan tebu di Kabupaten Pati mengalami penurunan secara beruntun sejak 2018.

Pria yang akrab disapa Dony tersebut memaparkan jika produksi gula kristal putih pada 2020 hanya sampai 40.765.804 kg. Sementara pada 2019, produksi gula kristal putih mencapai 42.821.424 kg dan pada 2018 mencapai 49.686.679 kg.

Menurut Gunawan, selaku Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dispertan Kabupaten Pati, pada 2021 Dispertan Pati akan fokus membudidayakan tanaman tebu. Hal tersebut didorong oleh adanya langkah Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengejar produktivitas hasil panen tebu.

Pasalnya tingkat produktivitas tanaman tebu di Kabupaten Pati masih rendah. Ia mengatakan jika adanya langkah tersebut masih terkendala oleh minat petani yang masih belum minim dalam membudidayakan tebu.

Kabupaten Pati menjadi kawasaan yang memili lahan pertanian cukup luas. Sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai penati, membuat sektor pertanian menjadi salah satu penunjang perekonomian warga Pati.

 

Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Hasil Panen Tanaman Tebu di Kabupaten Pati Menurun”

Komentar