Pati, SMJTimes.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno menganggap bahwa tingginya harga bawang merah masih wajar.
“Melambungnya harga bawang merah di Indonesia maupun di Kabupaten Pati masih dapat dimaklumi,” ungkap Sukarno saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).
Dia mengungkapkan, tingginya harga bawang merah disebabkan karena terdapat beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya persediaan bawang merah yang berkurang di pasaran.
Berdasarkan pernyataan Rusmilah selaku Petugas Fungsional Analaisis Pasar Hasil Pertanian (APHP) Sedikitnya persediaan bawang merah di pasaran dipengaruhi karena produktivitas tanaman bawang merah menurun.
Selain itu, peredaran bawang merah di pasar terbatas karena pedagang bawang merah hanya memasok kebutuhan bawang merah secukupnya saja. Menyesuaikan dengan pembatasan jam operasional pasar.
“Hal tersebut diantisipasi pedagang agar bawang yang tidak terjual tidak mubazir. Karena bawang cepat membusuk jika tidak segera dikonsumsi,” ungkap Rusmilah.
Nur Sukarno selaku Anggota Komisi B DPRD mengamati jika tanaman bawang merah mengalami penurunan produktivitas karena cuaca ekstrem.
“Produktivitas tanaman bawang merah menurun disebabkan musim yg ekstrem. Seperti curah hujan yang tinggi,” ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.
Ia juga menyebut serangan hama mempengaruhi turunnya kualitas tanaman bawang merah. Menurutnya hama lebih mudah menyerang di saat musim penghujan.
“Lonjakan harga bawang merah menyebabkan turunnya pendapatan pedagang di pasar. Pasalnya konsumen mengurangi jumlah pembelian bawang merah,” pungkasnya. (adv)
Komentar