Dijadikan Ruang Terbuka Publik, Pasar Kota Rembang Bakal Direlokasi

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com – Pecanangan pemindahan Pasar Kota Rembang ke bekas pasar kambing yakni di Kampung Baru, Desa Sumberjo, tersandung sejumlah kendala. Salah satunya terkait anggaran yang membengkak karena ada penambahan bangunan pasar.

“Dari yang semula Rp90 miliar menjadi sekira Rp120 miliar, karena ada penambahan bangunan,” jelas Bupati Rembang Abdul Hafidz, Senin (8/3/2021).

Bupati Hafidz juga membeberkan desain bangunan pasar yang baru merupakan gabungan antara konsep tradisional dengan konsep modern. Bangunan lantai paling atas untuk barang-barang agak mewah, layaknya seperti ADA mal di Kota Pati.

“Jadi hitungan terbaru, butuh biaya Rp120 Miliar, karena ada penambahan-penambahan bangunan. Pasar tersebut akan kami beri ruang untuk barang-barang yang mewah, di lantai paling atas. Biar nantinya orang Rembang tidak kemana-mana, kalau belanja tetap di Rembang,” tuturnya.

Setelah dilakukan pemindahan Pasar Kota Rembang, bekas pasar tersebut akan dijadikan ruang terbuka untuk publik. Secara lokasi akses pasar yang baru akan tersambung dengan pasar lama.

“Saya ingin kota Rembang ini nyambung. Dari ruang terbuka publik dengan pasar, jaraknya kira-kira hanya 200-300 meter. Biar kanan kirinya ke barat tumbuh menjadi kompleks perbelanjaan,” imbuhnya.

Hafidz memastikan pembangunan pasar Rembang akan dimulai tahun 2022 mendatang. Relokasi pasar juga akan memberikan keuntungan bagi pedagang. Secara kepraktisan, mereka tidak mengeluarkan biaya dan akan mendapatkan tempat- tempat berjualan yang lebih representif.

“Kalau pembangunan tetap di pasar yang sekarang, pedagang harus dipindah dulu. Setelah jadi, pedagang mengembalikan barangnya lagi, ini butuh waktu 2 tahun. Kalau pedagang besar, mungkin tidak masalah. Kalau pedagang lesehan, kan kasihan. Penghasilan habis untuk ongkos angkut barang. Lagi pula pasar dipindah, pedagang tidak kita kenakan biaya,” tukasnya. (adv)

Komentar