Pati, SMJTimes.com – Banyaknya keluarga yang melakukan pengungsian ini membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso meminta kapada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk melakukan langkah-langkah pencegahan maupun penanggulangan banjir.
“Harapannya banjir bisa kita atasi dan meminimalisir efeknya dan tidak terulang kembali,” harap Narso yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kabupaten Pati ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mencatat sebanyak 1.506 kepala keluarga (KK) mengungsi lantaran rumahnya mengalami kebanjiran.
Mereka berasal dari berbagai desa di lima kecamatan di Bumi Mina Tani. Yakni Kecamatan Jakenan, Kecamatan Pati, Kecamatan Juwana, Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Gabus.
Selain kelima kecamatan ini, Kecamatan Kayen juga mengalami kebanjiran. Namun tidak ada warga yang mengungsi.
Beberapa desa yang warganya mengungsi di antaranya di Desa Karagrowo dengan 589 KK, lalu di Desa Ngastorejo dengan 2 KK. Kedua desa ini terletak di Kecamatan Jakenan.
Kemudian, di Kecamatan Pati Kota ada dua desa yang warganya melakukan pengungsian, yakni Mustokoharjo dengan 1 KK dan Gajahmati ada 7 KK. Selanjutnya di Kecamatan Sukolilo di Desa Kasian.
“Yang ngungsi di Kasian 12 KK ada 36 jiwa,” tutur Bupati Kabupaten Pati Haryanto, Selasa (9/2/2021).
Sementara itu, di Kecamatan Juwana ada empat desa yang warganya mengungsi. Yakni di Desa Doropayung dengan 98 KK, di Desa Kedungpancing ada 4 KK, Gadingrejo sebanyak 15 KK dan Desa Jepuro 11 KK. Lalu, di Kecamatan Gabus ada Desa Mintobasuki dan Kosekan masing-masing ada 10 dan 1 KK yang mengungsi. (Adv)
Komentar