Pati, SMJTimes.com – Anggota Komisi D DPRD Pati, Muntamah mengungkapkan bahwa maraknya hoaks tentang vaksin perlu diantisipasi oleh semua pihak.
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk tak menelan mentah-mentah informasi yang diperoleh dari sumber yang tidak valid dan tak jelas kebenarannya.
“Jika ada informasi berkaitan soal vaksin yang tidak jelas sumber dan bukti validnya, sebaiknya tidak usah direspons,”ungkap Muntamah ketika dihubungi beberapa waktu lalu.
Beredarnya Info Hoaks tentang vaksin ditakutkan akan membuat masyarakat enggan di vaksin dan proses vaksin terhambat.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengimbau masyarakat Pati agar tidak mudah percaya berita bohong terkait vaksin, terutama yang bertebaran di media sosial.
Pemerintah juga telah mengintensifkan kembali sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap menggunakan protokol kesehatan. Upaya ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin bersifat aman.
Sebelumnya, sempat beredar informasi di media sosial yang mengunggah postingan bahwa Vaksin Covid-19 memiliki komponen yang bisa melacak lokasi dan aktivitas orang yang sudah disuntik vaksin.
Erick Thohir selaku Menteri BUMN telah membantah kabar yang menyebutkan adanya chip di dalam Vaksin Covid-19. Menurutnya, penggunaan barcode pada kemasa vaksin hanya untuk mempermudah sistem distribusinya.
Perlu diketahui, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Pati telah melaksanakan tahapan pertama vaksinasi yang diperuntukkan kepada 8 tokoh dan 6.313 tenaga kesehatan dengan aman. Pada tahapan vaksinasi selanjutnya akan diperuntukan kepada masyarakat umum pada Maret hingga April mendatang.
“DPRD Kabupaten Pati senantiasa mengingatkan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Pati agar lebih teliti dalam menerima dan mencerna informasi yang beredar,” tegas Muntamah selaku Anggota Komisi B Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Saya yakin vaksin yang diedarkan sudah melalui uji klinis dan uji kehalalan sesuai dengan prosedur,” pungkasnya.(Adv)
Komentar