Mengapa Fenomena Konten Vlog Semakin Merajalela?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Beberapa tahun terakhir, vlog sudah menjadi bagian penting dari dunia digital. Dari platform YouTube hingga TikTok, banyak orang membagikan kesehariannya mulai dari aktivitas sederhana seperti memasak, belajar, sampai jalan-jalan ke tempat baru.

Meski terlihat biasa, konten vlog memiliki daya tarik yang membuat penonton betah bahkan tertarik untuk ikut membuatnya.

Menurut Educause Learning Initiative, video-blog atau yang biasa disingkat dengan vlog merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media utama.

Salah satu alasan vlog begitu diminati adalah adanya rasa kedekatan. Penonton merasa bisa mengenal lebih dekat kehidupan seseorang melalui rutinitas sehari-harinya.

Misalnya, ketika vlogger membagikan keseharian seperti kuliah atau bekerja, penonton akan merasa relate dan menemukan bagian yang mirip dengan kehidupan mereka sendiri.

Selain itu, vlog juga menghadirkan sisi hiburan yang ringan. Banyak orang menjadikan vlog sebagai teman ketika sedang sendirian semacam teman virtual yang hadir dari layar.

Dengan gaya santai dan apa adanya, vlog mampu membuat penonton merasa lebih nyaman dibanding konten yang terlalu formal atau penuh setting.

Sementara pembuat konten atau vlogger, vlog menjadi wadah ekspresi diri. Mereka bisa menyajikan cerita versi mereka, menampilkan hobi atau sekadar mendokumentasikan perjalanan hidup.

Menariknya, banyak vlogger yang awalnya hanya coba-coba untuk kenang-kenangan tetapi justru merasa ketagihan karena respons positif dari penonton.

Fenomena konten vlog juga dipengaruhi adanya perkembangan teknologi. Kecanggihan kamera telepon seluler (ponsel), mudahnya akses internet dan platform video yang semakin ramah untuk siapa saja membuat banyak orang lebih mudah memulai vlog tanpa perlu peralatan mahal.

Pada akhirnya vlog bukan hanya tentang merekam keseharian, tetapi juga tentang membangun koneksi, berbagi cerita dan menciptakan ruang baru untuk interaksi sosial. (*)

Komentar