SMJTimes.com – Pernahkah ketika kamu curhat ke seseorang, tapi mereka malah sibuk main HP, atau cuma jawab “oh gitu…” tanpa benar-benar merespons? Rasanya pasti tidak nyaman hingga merasa tidak dianggap.
Padahal, menjadi pendengar yang benar-benar hadir adalah salah satu bentuk empati dan kepedulian paling tulus dalam hubungan sosial. Lalu, bagaimanakah caranya menjadi pendengar yang tidak hanya didengar, tetapi juga hadir secara utuh?
Berikut lima cara menjadi pendengar yang benar-benar hadir, dilengkapi dengan penjelasan dan sumber pendukung:
- Fokus dan Singkirkan Gangguan
Ketika seseorang sedang berbicara, simpan dulu HP, hentikan scroll media sosial, dan berikan perhatian penuh. Penelitian dari Harvard Business Review menyebutkan bahwa kehadiran secara penuh (mindful listening) membantu membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan interpersonal.
- Gunakan Bahasa Tubuh yang Tepat
Bahasa tubuh seperti mengangguk, melakukan kontak mata atau condongkan sedikit badan ke arah pembicara bisa memberi sinyal bahwa kamu benar-benar mendengarkan. Menurut psikolog Albert Mehrabian, 55% dari komunikasi efektif berasal dari ekspresi non-verbal. Artinya, bahkan sebelum kamu berkata apa-apa, sikap tubuhmu sudah “berbicara” duluan.
- Dengarkan Tanpa Langsung Menghakimi atau Memberi Solusi
Kadang orang curhat bukan karena mereka menginginkan solusi, tetapi mereka hanya ingin didengar dan dimengerti. Jangan buru-buru memberi nasihat atau menilai salah-benar situasinya. Psikolog klinis Dr. Guy Winch menyarankan, ketika seseorang terbuka soal perasaannya, yang mereka butuhkan pertama kali adalah validasi emosional, bukan analisis.
- Respon dengan Tulus, Bukan Sekadar Basa-Basi
Respon tulus akan membuat lawan bicara merasa dihargai. Jawaban “ya ampun”, “ih gitu ya”, atau “sabar ya” kadang terkesan standar dan tidak menunjukkan empati. Coba respons yang lebih menggambarkan pemahamanmu, seperti: “Pasti berat banget ya ngelewatin itu semua, kamu hebat udah bisa cerita.”
- Ulangi atau Parafrase yang Kamu Dengar
Teknik ini biasa dipakai dalam konseling dan terbukti efektif. Mengulangi sebagian isi pembicaraan dengan kata-katamu sendiri menunjukkan bahwa kamu mendengarkan dengan aktif dan benar-benar memahami. (*)
Komentar