SMJTimes.com – Baru tiga hari tayang, jumlah layar bioskop film A Business Proposal semakin merosot. Penurunan jumlah layar bioskop yang menayangkan film tersebut diduga karena kurangnya capaian jumlah penonton dua hari sebelumnya.
Terhitung, hanya ada 10 bioskop di Jakarta yang masih menayangkan film tersebut. Sementara itu, di kota Bandung, hanya dapat ditonton di tiga bioskop, serta Semarang dan Kota Surabaya juga sama-sama menyisakan dua bioskop yang masih menayangkan film A Business Proposal.
Penyusutan jumlah layar itu terjadi juga di kota-kota luar Pulau Jawa, seperti di Medan dan Balikpapan.
Tak hanya mengalami kemerosotan pada jumlah layar bioskop, film adaptasi dari webtoon dan drama Korea ini juga mendapatkan rating yang rendah di situs iMDb, yakni hanya 1,1 dari 10 per Sabtu, (8/2/2025) pukul 16.12 WIB.
Sebelumnya, ramai kontroversi ucapan pemeran utama film A Business Proposal, yakni Abidzar Al-Ghifari. Salah satunya saat jumpa media, Abidzar mengaku hanya menyaksikan sebagian episode pertama dramanya, kemudian mengaku ingin mengembangkan karakternya sendiri.
Selain itu, Abidzar juga menjadi sasaran kritik lantaran dalam sebuah siniar, ia menilai para penggemar drama merupakan penggemar ‘fanatik’. Tak berhenti sampai sana saja, aktor muda tersebut juga memberikan tanggapan yang terkesan anti kritik.
“Nggak ada yang gue inget (komentar penggemar dan netizen), sih. Ngapain juga diinget-inget, mereka (penggemar) juga nggak bakal diundang nanti (saat) premiere,” katanya saat itu.
Kontroversi tersebut juga mendorong rumah produksi Falcon Pictures merilis sebuah surat terbuka sebelum jadwal penayangan film. Pihaknya juga menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi terkait film dan salah satu aktor yang terlibat.
“Berita mengenai cast yang tidak menyaksikan serialnya terlebih dahulu, bukan berakar kesombongan, tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting. Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita,” tulis @falconpictures_.
Mereka juga meminta maaf terhadap sejumlah perkataan dan perbuatan yang dinilai tidak tepat, serta memastikan bahwa segala tindakan tidak pernah berdasarkan niat buruk.
“Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati. Juga kami pastikan lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman yang terlibat dalam film ini bekerja dengan niat yang baik, dan memberikan usaha terbaik mereka,” ucap Falcon Pictures. (*)
Komentar