Gangguan Bipolar : Definisi, Penyebab, dan Jenisnya

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Gangguan bipolar adalah gangguan yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi serta kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Perubahan perasaan pengidap bipolar cenderung ekstrem. Jika sebelumnya merasa gembira, maka bisa tiba-tiba menjadi sangat sedih dan putus asa. Perubahan suasana secara tiba-tiba ini mampu mempengaruhi kebiasaan tidur, tingkat energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir.

Dikutip dari Halodoc, gangguan bipolar ini merupakan kondisi seumur hidup. Meski gangguan ini tidak dapat disembuhkan, bipolar sebenarnya bisa dikelola dengan baik melalui terapi dan pengobatan.

Penyebab Bipolar dan Faktor Risikonya

Ahli berpendapat gangguan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak.

Sementara itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ini, diantaranya adalah faktor keturunan, stress tingkat tinggi, pengalaman traumatik, kecanduan minum alkohol dan obat-obatan terlarang.

Gejala

Terdapat dua fase dalam gangguan bipolar, yaitu fase mania dan fase depresi. Pada fase mania adalah dimana pengidapnya merasa sangat semangat, sedangkan fase depresi adalah dimana pengidapnya terlihat sedih.

Fase mania memiliki gejala seperti tampak sangat senang, merasa gelisah dan sensitive, penurunan kebutuhan tidur, hilang nafsu makan, bicara dengan cepat tentang banyak hal berbeda, merasa pikirannya berpacu, berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus, melakukan hal berisiko seperti makan dan minum secara berlebihan; menghamburkan uang; dan melakukan hubungan seks yang sembrono, merasa sangat berbakat dan kuat.

Sementara fase depresi biasanya pengidap mengalami gejala sangat putus asa, gelisah, sulit tidur namun bisa bangun terlalu pagi atau terlalu banyak tidur, peningkatan nafsu makan, bicara sangat lambat, sulit konsentrasi, merasa tidak mampu melakukan hal yang sederhana, tidak berminat melakukan aktivitas, tidak bisa merasakan kesenangan, muncul pikiran tentang bunuh diri.

Ada sebagian pengidap yang mengalami keadaan normal (antara mania dan depresi), namun ada pula yang yang mengalami perputaran cepat dari mania ke depresi tanpa ada periode normal (rapid cycling). Ada juga kemungkinan pengidap merasakan fase mania dan depresi secara bersamaan yang dinamanya dengan periode campuran (mixed state).

Bipolar Tipe I

Jenis bipolar ini merupakan yang paling parah. Pengidap setidaknya mengalami satu periode mania yang ekstrem dan berbahay dalam hidup. Pengidap juga mungkin mengalami depresi ekstrem.

Bipolar Tipe II

Gangguan jenis ini mirip dengan bipolar I, namun memiliki fase episode depresi dan hipomania sesekali. Bipolar jenis ini harus segera diberi penanganan. Pasalnya, pengidap sering mengembangkan jenis ini ke gangguan bipolar tipe I.

Gangguan Siklotimik

Jenis ini merupakan bipolar yang tergolong langka. Seseorang akan mengalami periode gejala hipomania yang lebih singkat dan gejala depresi yang singkat. Gangguan bipolar ini dapat berkembang menjadi bipolar I dan II.

Bipolar Campuran

Pada gangguan bipolar jenis ini, pengidap akan mengalami mania dan depresi selama periode yang sama. Misalnya, pengidap memiliki energi tinggi dan sulit tidur, namun pada saat yang sama akan merasa putus asa sampai memiliki pikiran bunuh diri.

Bipolar Musiman

Bipolar jenis ini memiliki fase depresi di musim gugur atau musim dingin, sementara mengalami fase mania pada musim semi atau musim panas.

Bipolar Siklus Cepat

Seseorang yang menerima diagnosis bipolar I atau II ‘dengan siklus cepat’, artinya penderita memiliki empat atau lebih episode mania, hipomania, atau depresi dalam rentang waktu 12 bulan. Sementara perubahan suasana hati terjadi selama beberapa jam atau hari.

Komentar