Pati, SMJTimes.com – Menjelang libur Hari Raya Idulfitri ini, pusat perbelanjaan atau swalayan menjadi tempat yang banyak didatangi orang untuk berbelanja. Hal ini membuat kerumunan tercipta. Padahal pendemi Covid-19 belum berakhir.
Kerumunan ini setidaknya terlihat di dua swalayan di Kabupaten Pati. Ratusan pengunjung memadati swalayan ADA untuk membeli kebutuhan lebaran. Hal yang sama juga terlihat di Swalayan Luwes, bahkan parkiran swalayan yang terletak di Jalan Dr. Sutomo ini melebar hingga jalan raya.
Melihat kerumunan ini, Bupati Pati Haryanto mengaku langsung meminta manajemen swalayan untuk melakukan mengatur pengunjung agar tidak tercipta kerumunan lagi dan klaster Covid-19.
“Saya berharap dari manajemen Luwes maupun manajeman ADA ini harus bisa mengatur pengunjung,” ujar Haryanto saat mengecek kondisi Swalayan Luwes bersama Kapolres, Dandim, dan dinas terkait, Rabu (5/5/2021).
Ia tak mau para menajemen lebih mengutamakan pendapatan daripada kesetanan masyarakat. “Jangan hanya memburu mumpung kesempatan pengunjung banyak, tetapi kita juga harus memperhatikan kesehatan,” tutur Haryanto.
Pihaknya memerintahkan menajemen ADA maupun Luwes untuk membatasi pengunjung. “Kalau kondisi penuh, sementara ditutup kalau sudah longgar baru diperbolehkan masuk,” katanya.
Apabila nanti didapati swalayan tidak taat protokol kesehatan, pihaknya siap memberikan sanksi berupa denda Rp1 juta. Selain itu, bila ditemukan klaster Covid-19 pihaknya akan menutup swalayan ini.
“Sanksi jelas, kalau ada klaster nanti akan kita tutup sementara seperti kemarin di puskesmas Gabus kita tutup 3 hari dan kita adakan penyemprotan. Saya ndak mau juga lah orang kerja tiba-tiba kita putus kita diberhentikan kan tidak mau, tetapi kita antisipasi,” tandas Haryanto.
Selain melakukan pemantauan protokol kesehatan, pihaknya juga melakukan pengecekan masa kadaluwarsa makanan yang dijual di dua swalayan ini dan Pasar Puri. Namun, pihaknya belum menemukan produk yang melewati masa kadaluwarsa. (*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Swalayan Jadi Tempat Berkerumun, Bupati Pati: Manajemen Harus Bisa Mengatur”
Komentar