SMJTimes.com – Sebuah langkah korporasi dalam industri teknologi dunia berupa aksi akuisisi strategis sedang ramai dilakukan oleh pelaku bisnis mulai dari hiburan, pemasaran digital, semikonduktor, hingga kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sepanjang 2025.
Melansir dari KompasTekno, upaya penguatan posisi di tengah perubahan lanskap teknologi yang kian cepat dilakukan oleh perusahaan besar seperti Netflix, Adobe, Qualcomm, OpenAI hingga Samsung.
Akuisisi Netflix menjadi salah satu transaksi terbesar dalam sejarah industri hiburan, dengan menargetkan Warner Bros Discovery (WBD) senilai 72 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.200 triliun dalam bentuk tunai dan saham.
Melalui akuisisi ini, Netflix menyebut tujuannya terhadap perluasan katalog konten global dengan jangkauan penonton yang lebih banyak, seperti akses ke konten raksasa WBD termasuk HBO, DC Universe, Harry Potter, hingga Game of Thrones.
Kemudian, perusahaan teknologi OpenAI juga berhasil mengakuisisi startup AI bernama io yang didirikan oleh seorang perancang iPhone bersama sejumlah mantan eksekutif senior Apple, senilai 6,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp106 triliun.
Dalam hal ini, pengakuisisian io disebut lebih berfokus pada pengembangan perangkat keras berbasis AI yang hadir bukan sebagai pengganti smartphone, melainkan dengan bentuk baru dan akan mulai diluncurkan 2026.
Pengakuisisian selanjutnya datang dari Samsung Electronics melalui anak usahanya Harman International yang menargetkan sebuah bisnis audio Masimo bernilai 350 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp5,7 triliun.
Menurut Samsung, langkah akuisisi ini bertujuan untuk penguatan teknologi audio di berbagai produknya, mulai dari smartphone, TV, soundbar, hingga perangkat rumah pintar. Selain itu, perluasan ekosistem SmartThings diharapkan dapat memperkokoh posisi Samsung di pasar audio kelas atas. (*)
Komentar