SMJTimes.com – Industri perfilman Indonesia menutup tahun 2025 dengan deretan film yang menawarkan ragam genre dan cerita.
Mulai dari drama berbasis kisah nyata, konflik keluarga, hingga horor dengan muatan kritik sosial, film-film yang tayang sepanjang Desember ini menunjukkan keberanian sineas lokal dalam mengangkat tema yang dekat dengan realitas masyarakat.
Melansir dari Detik, berikut rangkuman sinopsis sejumlah film Indonesia terbaru yang meramaikan layar bioskop pada Desember 2025.
- Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel
Salah satu film yang mendapat perhatian luas adalah Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel. Film ini mengangkat kisah perjuangan seorang ayah dalam menuntut keadilan setelah anaknya menjadi korban penganiayaan berat.
Cerita berfokus pada benturan antara nurani, kekuasaan, dan sistem hukum, dengan pendekatan drama yang menekankan emosi serta ketegangan psikologis. Film ini menjadi refleksi sosial atas isu ketimpangan hukum yang sempat menjadi sorotan publik.
- Wasiat Warisan
Dari jalur drama keluarga, Wasiat Warisan menghadirkan konflik tiga bersaudara yang harus menghadapi persoalan masa lalu setelah menerima peninggalan orang tua berupa sebuah hotel tua.
Masalah warisan berkembang menjadi konflik emosional ketika rahasia keluarga dan klaim pihak luar mulai terungkap. Film ini menyoroti relasi keluarga, pilihan hidup, serta konsekuensi dari keputusan masa lalu.
- Riba
Sementara itu, film Riba mencoba pendekatan berbeda dengan memadukan horor dan kritik sosial. Kisahnya mengikuti sebuah keluarga yang terjerat utang berbunga tinggi hingga akhirnya tergoda jalan pintas melalui praktik pesugihan.
Teror yang muncul menjadi simbol dari dampak keserakahan dan tekanan ekonomi. Film ini menawarkan horor yang tidak hanya menakutkan secara visual, tetapi juga menyentuh persoalan sosial.
- Mengejar Restu
Melengkapi deretan Desember 2025, Mengejar Restu hadir sebagai drama personal tentang pergulatan batin seorang perempuan dalam menghadapi pilihan hidup dan tuntutan lingkungan. Film ini menekankan perjalanan emosional tokohnya dalam mencari keikhlasan dan penerimaan. (*)
Komentar