SMJTimes.com – Overthinking menjadi salah satu masalah mental yang banyak dialami anak muda masa kini. Pikiran yang berputar tanpa henti, memikirkan kemungkinan terburuk, atau mengulang suatu kejadian secara berlebihan sering kali membuat aktivitas harian terganggu.
Padahal, sebagian besar kekhawatiran tersebut hanya ada di kepala dan tidak benar-benar terjadi. Karena itu, memahami cara mengendalikan overthinking menjadi langkah penting agar rutinitas tetap berjalan dengan baik.
Melansir dari Alodokter, salah satu cara efektif untuk meredakan overthinking adalah memberi batas pada pikiran sendiri. Ketika kekhawatiran muncul, cobalah berhenti sejenak untuk memisahkan mana hal yang bisa dikendalikan dan mana yang tidak.
Menurut penjelasan dari American Psychological Association, proses ini membantu otak lebih fokus pada tindakan nyata, bukan sekadar kecemasan yang tidak berujung. Dengan begitu, energi mental tidak habis untuk membayangkan skenario yang belum tentu terjadi.
Peran lingkungan juga tidak kalah penting. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, merapikan kamar, atau melakukan hobi sederhana dapat membantu mengalihkan pikiran yang terlalu penuh.
Cara ini didukung oleh berbagai riset psikologi yang menunjukkan bahwa gerakan tubuh dapat menstimulasi hormon yang meningkatkan rasa tenang. Ketika tubuh bergerak, pikiran pun perlahan ikut lebih rileks.
Selain itu, membiasakan diri dengan menuangkan pikiran ke dalam tulisan bisa menjadi teknik sederhana yang cukup ampuh. Banyak ahli menyebutkan bahwa journaling membantu seseorang melihat masalah dengan lebih objektif.
Saat semuanya tertulis di atas kertas, kekhawatiran yang semula tampak besar biasanya terasa lebih mudah dikelola. Di sisi lain, penting bagi seseorang untuk tidak menekan perasaan.
Mengobrol dengan orang yang dipercaya, meminta sudut pandang baru, atau sekadar bercerita tentang apa yang dirasakan dapat membantu meredakan beban. Dengan berbagi, pikiran yang semula terasa berat menjadi lebih ringan. (*)











Komentar