SMJTimes.com — Gaya hidup minimalis semakin populer di kalangan masyarakat modern, terutama generasi muda yang mulai menyadari pentingnya keseimbangan antara kebutuhan dan kenyamanan hidup.
Lebih dari sekadar tren, hidup minimalis diyakini membawa dampak positif bagi kesehatan mental karena membantu seseorang fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupnya.
Mengutip dari Kompas, konsep hidup minimalis berakar pada prinsip menyederhanakan kehidupan, baik dari sisi kepemilikan barang, jadwal kegiatan, hingga hubungan sosial. Dengan mengurangi hal-hal yang tidak perlu, seseorang dapat menciptakan ruang bagi ketenangan dan kebahagiaan.
Menurut studi yang diterbitkan oleh Journal of Positive Psychology (2024), individu yang menerapkan gaya hidup minimalis cenderung memiliki tingkat stres 25% lebih rendah dibanding mereka yang hidup dengan beban konsumsi tinggi.
Selain itu, hidup minimalis juga berdampak positif pada pengelolaan keuangan dan kesejahteraan emosional. Dengan membeli hanya barang yang dibutuhkan, seseorang dapat menghindari stres finansial serta merasa lebih puas dengan apa yang dimiliki.
Prinsip ini mendorong rasa syukur dan kesadaran diri yang lebih tinggi, dua hal yang berperan besar dalam menjaga stabilitas emosi. Dari sisi sosial, hidup minimalis membantu seseorang memilih hubungan yang lebih berkualitas.
Alih-alih memaksakan diri untuk terus berada di lingkungan yang ramai, individu minimalis cenderung berfokus pada interaksi yang mendalam dan bermakna. Hal ini terbukti meningkatkan rasa keterhubungan sosial, yang menjadi faktor penting dalam kebahagiaan jangka panjang.
Dalam jangka panjang, gaya hidup ini bukan hanya tentang menyingkirkan barang, melainkan membangun kesadaran akan nilai hidup yang sesungguhnya. Hidup minimalis membantu seseorang mengurangi distraksi, menurunkan tekanan sosial, dan memberikan ruang bagi ketenangan batin.
Seperti disebutkan dalam laporan World Health Organization (2025), pengelolaan stres melalui kesederhanaan hidup menjadi salah satu langkah efektif dalam menjaga kesehatan mental di tengah tekanan modernitas.
Dengan demikian, hidup minimalis dapat menjadi pilihan strategis bagi siapa saja yang menginginkan hidup lebih ringan, tenang, dan bermakna, sebuah langkah kecil menuju kebahagiaan yang lebih sejati. (*)











Komentar