SMJTimes.com – Di tengah meningkatnya harga kebutuhan pokok, banyak orang mulai mencari cara untuk tetap berhemat tanpa menurunkan kualitas hidup.
Belanja bulanan menjadi salah satu pos pengeluaran yang paling besar, sehingga pengelolaan dengan cermat mampu memberikan dampak yang signifikan bagi kondisi keuangan keluarga.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata rumah tangga di Indonesia menghabiskan sekitar 50% pendapatan bulanan untuk kebutuhan pangan dan rumah tangga. Kondisi ini menuntut masyarakat untuk lebih bijak membuat keputusan belanja agar efisien tanpa mengorbankan kualitas.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membuat daftar kebutuhan prioritas sebelum berbelanja. Dengan daftar yang jelas, konsumen dapat menghindari pembelian impulsif yang sering kali menyebabkan pengeluaran membengkak.
Selain itu, memanfaatkan promo dan diskon musiman juga menjadi strategi efektif. Banyak supermarket maupun e-commerce menawarkan potongan harga besar pada momen tertentu seperti “Payday Sale” atau “Flash Sale”.
Untuk bahan makanan, membeli dalam jumlah besar dan menyimpannya dengan baik dapat menghemat biaya jangka panjang.
Produk seperti beras, minyak, dan bumbu dapur bisa dibeli dalam kemasan besar karena harga satuannya lebih murah. Sementara bahan segar seperti sayur dan buah lebih baik dibeli mingguan agar tidak cepat rusak.
Tren belanja di pasar tradisional juga masih dijadikan pilihan masyarakat. Menurut survei Katadata Insight Center, sekitar 64% masyarakat urban mengaku lebih hemat saat berbelanja di pasar karena harga yang bersaing dan kualitas bahan yang lebih segar dibandingkan supermarket modern.
Terakhir, membiasakan diri membandingkan harga dan memasak di rumah juga menjadi cara sederhana untuk menghemat pengeluaran. Selain lebih ekonomis, memasak sendiri juga membantu menjaga asupan gizi keluarga. (*)











Komentar