Apa Alasan Meta Melarang AI Pihak Ketiga Mengakses Sistem WhatsApp?

Bagikan ke :

SMJTimes.comMeta baru saja mengeluarkan kebijakan terbaru terkait syarat dan ketentuan yang ada dalam WhatsApp, di mana seluruh penyedia model Artificial Intelligence (AI) dilarang untuk mengakses dan atau mendistribusikan asisten AI mereka.

Melansir dari CNN Indonesia, ketentuan yang mulai akan diberlakukan pada 15 Januari 2026 mendatang ini dikeluarkan, sebagai bentuk pengurangan beban besar dalam penggunaan chatbot yang berada di luar desain dan fokus strategis Meta.

Sebelumnya, Meta telah merancang WhatsApp Business API yang diperuntukkan khusus bagi pelayanan pelanggan, demi mendukung pembaruan yang relevan. Perancangan platform ini dikhususkan pada puluhan ribu bisnis yang membangun pengalaman mereka di WhatsApp.

Namun di beberapa bulan terakhir, WhatsApp Business API justru ditemukan beberapa kasus penggunaan yang tidak terduga, ialah digunakan sebagai chatbot umum, yang justru menimbulkan peningkatan volume pesan dengan jenis dukungan yang berbeda.

Peningkatan ini disebut belum siap dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu, Meta mengeluarkan kebijakan terkait pelarangan kasus penggunaan chatbot yang berada di luar desain dan fokus strategis yang telah dikhususkan pada Meta AI.

Padahal di tahun lalu OpenAI telah meluncurkan ChatGPT di WhatsApp, yang disusul peluncuran bot Preplexity di awal tahun 2025 demi memanfaatkan basis pengguna platform pesan singkat yang memiliki lebih dari tiga miliar pengguna itu.

Namun meski menghasilkan volume pesan yang sangat besar akibat banyaknya ketersediaan yang disajikan dari kedua bot tersebut, tetapi WhatsApp Business API merupakan salah satu platform utama disini yang dapat menghasilkan uang.

Dan jika seluruh bot dijalankan, maka biaya tidak dapat dikenakan kepada pengguna, seperti ketika biaya dikeluarkan saat bisnis menggunakan template pesan yang berbeda, seperti pemasaran, utilitas, autentikasi, hingga dukungan. (*)

Komentar