SMJTimes.com – Berkat kemenangan yang diraih di ajang film tertinggi Ophir Awards melalui kategori Best Film, The Sea atau HaYam berhasil mendapatkan posisi untuk mewakili Israel dalam nominasi Best International Feature Film Piala Oscar 2026.
Namun melansir dari CNN Indonesia, Menteri Kebudayaan Israel, Miki Zohar menyatakan bahwa pemerintah mengeluarkan kebijakan pembekuan dana terhadap Ophir Awards setelah menganugerahkan penghargaan kepada film The Sea.
Menurutnya, tindakan Ophir Awards periode 2025 dinilai memalukan karena memenangkan film The Sea yang secara terang-terangan pro-Palestina, artinya sama dengan mendiskreditkan tentara heroik yang selama ini telah berjuang untuk negara.
Sementara film The Sea sendiri mengisahkan sosok Khaled yang diperankan oleh Muhammad Gazawi, bocah Palestina berumur 12 tahun yang tinggal di Tepi Barat dan sedang dalam perjalanannya mengunjungi laut untuk pertama kali dalam hidupnya.
Kehadirannya yang jelas ditolak oleh otoritas Israel membuat Khaled menyelinap dalam sebuah perjalanan berbahaya dengan menghindari pos militer dan polisi demi bisa sampai ke pesisir.
Sebagian besar pemain film yang digarap oleh sutradara Shai Carmeli-Pollak itu merupakan aktor Palestina yang lahir dan tinggal di perbatasan Israel.
Salah satunya adalah Muhammad Gazawi, aktor 13 tahun yang berani menyampaikan pidatonya dalam penerimaan penghargaan sebagai Aktor Terbaik, dengan memohon agar semua anak dapat menjalani hidup dan bermimpi tanpa perang.
Selain itu, ada pula Khalifa Natour yang memenangkan Penghargaan Ophir untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik tidak berani datang dalam acara dengan alasan ketakutannya akan masuknya tentara ke Gaza dan genosida, sekalipun itu untuk sinema dan teater. (*)
Komentar