Mengapa Banyak Orang Suka Flash Sale?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Fenomena flash sale atau penjualan kilat semakin marak di era perdagangan digital. Hampir semua platform e-commerce besar di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, hingga Lazada rutin menggelar program ini.

Tidak mengherankan jika setiap kali flash sale dibuka, produk-produk populer langsung ludes hanya dalam hitungan menit.

Salah satu alasan utama flash sale diminati adalah adanya batasan waktu dan jumlah produk. Menurut prinsip psikologi konsumen, keterbatasan menciptakan rasa urgensi yang mendorong seseorang segera mengambil keputusan.

Pembeli merasa bahwa jika terlambat beberapa detik saja, mereka akan kehilangan kesempatan mendapatkan produk dengan harga murah.

Diskon besar-besaran menjadi daya tarik terbesar. Survei Katadata Insight Center (2022) menunjukkan bahwa 87% konsumen Indonesia tertarik belanja online karena harga promosi.

Flash sale memanfaatkan hal ini dengan memberikan potongan harga yang signifikan, bahkan hingga 90% untuk produk tertentu.

Flash sale menghadirkan nuansa kompetisi antar pembeli. Kesuksesan mendapatkan produk dengan harga jauh lebih rendah menghadirkan kepuasan emosional tersendiri, seakan-akan pembeli berhasil “menang” dalam sebuah perlombaan.

Hal ini membuat pengalaman belanja terasa lebih seru dibandingkan belanja reguler.

Platform e-commerce menggunakan flash sale untuk meningkatkan trafik pengguna. Laporan iPrice mencatat bahwa pada periode kampanye besar seperti 11.11 dan 12.12, jumlah pengunjung marketplace di Asia Tenggara meningkat hingga 25–30% dibandingkan hari biasa.

Flash sale menjadi strategi efektif untuk menarik perhatian, mendorong transaksi, sekaligus memperkuat loyalitas pengguna.

Masyarakat digital saat ini semakin terbiasa dengan aktivitas online, termasuk berbelanja. Selain itu, adanya fenomena fear of missing out (FOMO) juga membuat konsumen terdorong ikut serta agar tidak ketinggalan kesempatan yang sama-sama dibicarakan banyak orang. (*)

Komentar