SMJTimes.com – Rasa iri merupakan salah satu emosi manusia yang wajar muncul dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan ini biasanya timbul ketika melihat orang lain memiliki sesuatu yang dianggap lebih baik, entah dalam hal materi, pencapaian, maupun kehidupan pribadi.
Meski alami, rasa iri yang dibiarkan berlarut-larut dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan hubungan sosial.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengelolanya agar tidak berkembang menjadi perasaan negatif yang merugikan, menurut penelitian dalam Journal of Personality and Social Psychology (2018).
- Mengenali dan Menerima Perasaan Iri
Langkah pertama dalam mengurangi rasa iri adalah dengan menyadari bahwa perasaan tersebut sedang muncul. Mengakui rasa iri bukan berarti membenarkan, tetapi menjadi pintu masuk untuk mengendalikannya agar lebih mudah mengelola stres dan konflik batin.
- Fokus pada Kelebihan Diri
Rasa iri sering muncul karena terlalu banyak membandingkan diri dengan orang lain. Untuk mengatasinya, cobalah mengalihkan fokus pada potensi dan kelebihan diri.
Setiap orang memiliki jalannya masing-masing, sehingga membandingkan secara berlebihan hanya akan menimbulkan ketidakpuasan. Dengan mengapresiasi kelebihan pribadi, rasa percaya diri akan lebih kuat dan perasaan iri dapat berkurang.
- Latih Rasa Syukur
Bersyukur atas apa yang dimiliki adalah cara efektif untuk menenangkan hati. Membiasakan diri mencatat hal-hal positif setiap hari, seperti kesehatan, keluarga, atau pencapaian kecil dapat membantu mengurangi rasa iri.
Data dari Harvard Health Publishing (2021) menunjukkan bahwa kebiasaan bersyukur berkorelasi dengan meningkatnya kebahagiaan serta berkurangnya stres.
- Batasi Pengaruh Media Sosial
Media sosial kerap menjadi pemicu rasa iri karena menampilkan potret kehidupan orang lain yang tampak sempurna. Padahal, tidak semua yang terlihat mencerminkan kenyataan sepenuhnya. Jika merasa terbebani, kurangi waktu berselancar di media sosial atau pilih konten yang lebih inspiratif.
Dengan demikian, pikiran akan lebih tenang dan terhindar dari perasaan membandingkan diri secara berlebihan.
- Ubah Iri Menjadi Motivasi
Alih-alih larut dalam perasaan negatif, rasa iri bisa dijadikan pemicu untuk berkembang. Melihat keberhasilan orang lain dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan usaha pribadi. Misalnya, jika iri dengan prestasi akademik seseorang, gunakan hal itu sebagai dorongan untuk belajar lebih giat.
Dengan mengubah perspektif, iri dapat berubah menjadi energi positif yang bermanfaat.
- Perkuat Hubungan Sosial
Membangun hubungan yang sehat dengan orang lain juga membantu mengurangi rasa iri. Dengan lebih mengenal dan memahami perjalanan hidup seseorang, kita akan menyadari bahwa setiap orang memiliki tantangan masing-masing.
Empati dan keterbukaan akan menumbuhkan rasa saling menghargai, bukan persaingan semata.
Rasa iri memang tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tetapi dapat dikelola dengan cara yang sehat. Dengan demikian, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang, tulus, dan produktif, tanpa terbebani oleh perbandingan yang tidak perlu. (*)
Komentar