SMJTimes.com – TikTok hanya platform media sosial yang menyajikan berbagai video singkat, tetapi juga berfungsi sebagai mesin peluncur lagu-lagu viral.
Bahkan, beberapa lagu lama yang awalnya kurang populer bisa menjadi populer dan dijadikan suatu tren berkat viralnya di TikTok, hingga mampu merajai chart music dunia secara tiba-tiba.
Fenomena ini bukan hanya kebetulan, melainkan hasil dari kebiasaan pengguna dan algoritma TikTok yang unik.
Dalam Newsroomnya, TikTok menjelaskan mengenai sistem rekomendasi berbasis algoritma yang dimiliki mampu menampilkan konten sesuai minat pengguna. Ketika sebuah lagu dipakai di banyak video, peluangnya untuk muncul di For You Page (FYP) semakin besar.
MRC Data menunjukkan bahwa sekitar 67% pengguna TikTok cenderung mencari lagu di platform musik lain setelah mendengarnya di TikTok. Itu sebabnya, banyak lagu yang akhirnya masuk tangga lagu Spotify atau Billboard setelah viralnya di TikTok.
Selain itu, lagu dengan potongan musik yang mudah diingat atau bisa dipakai untuk challenge lebih berpeluang viral. Misalnya, musik dengan beat kuat untuk dance challenge atau lirik yang relatable untuk video curhat.
ByteDance melaporkan lebih dari 75% pengguna TikTok mengaku menemukan musik baru melalui aplikasi ini.
Fenomena ini juga membuat banyak musisi dan label yang menjadikan TikTok sebagai strategi promosi utama. Dari penyanyi pendatang baru hingga artis besar, mereka berlomba-lomba menciptakan potongan lagu yang cocok jadi backsound.
Contohnya, Sabrina Carpenter dengan lagu “Espresso” yang viral berkat challenge, hingga musisi Indonesia seperti Tiara Andini yang lagunya cepat menyebar melalui TikTok.
TikTok bukan hanya menjadi aplikasi hiburan, tetapi juga mesin penggerak industri musik global. Satu potongan lagu 15 detik saja bisa mengubah nasib penyanyi, dari yang awalnya tidak dikenal menjadi superstar dunia. (*)
Komentar