Bagaimana Sistem Kerja Otak Manusia ketika Bermimpi?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Hampir semua orang pernah terbangun dari tidurnya dengan perasaan aneh setelah bermimpi. Beberapa di antaranya merasa mimpi yang dialami terasa nyata sekali, ada yang lucu, bahkan hingga memunculkan perasaan merinding.

Pertanyaannya, bagaimana sistem kerja otak manusia yang sebenarnya terjadi ketika sedang bermimpi?

Dalam Scientific American, penelitian menunjukkan bahwa mimpi paling sering muncul ketika seseorang berada dalam fase tidur REM (Rapid Eye Movement). Pada tahap ini, aktivitas otak meningkat hampir setara dengan saat terjaga.

Gelombang otak bergerak cepat, mata bergerak lincah di balik kelopak dan detak jantung ikut naik. Kondisi inilah yang membuat mimpi sering terasa begitu hidup dan penuh detail.

Para ilmuwan percaya bahwa mimpi memiliki fungsi yang cukup penting. Salah satunya adalah membantu otak menyusun ulang informasi dan memori.

Misalnya, pengalaman sehari-hari yang kita lalui akan diproses kembali, disaring, lalu disimpan. Itulah sebabnya terkadang mimpi terasa seperti gabungan dari potongan kejadian nyata, wajah orang yang pernah kita lihat atau tempat yang familier.

Menariknya, mimpi juga erat kaitannya dengan emosi. Bagian otak yang berperan dalam mengatur perasaan, yaitu amigdala begitu aktif saat fase REM. Inilah yang membuat mimpi penuh drama, entah berupa kegembiraan, ketakutan, atau bahkan perasaan aneh yang sulit dijelaskan.

Beberapa ahli menyebut mimpi sebagai laboratorium emosi atau tempat kita belajar menghadapi perasaan dalam situasi yang aman.

Walaupun sudah banyak diteliti, misteri mimpi masih jauh dari kata terpecahkan. Beberapa mimpi tampak masuk akal dan lainnya terlihat sangat absurd. Bahkan, sains belum bisa sepenuhnya menjawab kenapa manusia bermimpi buruk atau mimpi yang terasa seperti pertanda. (*)

Komentar