Asal Usul Ungkapan ‘Home Sweet Home’ dalam Psikologi

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Ungkapan “Home Sweet Home” sering kita dengar untuk menggambarkan rasa nyaman, aman, dan bahagia ketika berada di rumah. Walaupun terkesan sederhana, frasa ini memiliki sejarah dan makna psikologis yang cukup menarik.

Secara historis, ungkapan ini populer berkat lagu berjudul Home! Sweet Home! yang dirilis pada tahun 1823. Lagu ini bercerita tentang kerinduan seseorang akan rumahnya, meskipun rumah itu sederhana.

Sejak saat itu, frasa “Home Sweet Home” menjadi ungkapan universal untuk menggambarkan kehangatan rumah.

Dalam psikologi, rumah tidak hanya sekadar bangunan, tapi juga simbol rasa memiliki dan rasa aman. Teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby menjelaskan bahwa manusia secara alami mencari tempat yang memberi rasa aman secara emosional.

Rumah sering dijadikan seseorang melepas stres, menenangkan diri, dan memulihkan energi.

Ungkapan ini juga terkait dengan konsep place attachment atau ikatan emosional antara seseorang dengan suatu tempat. Studi menunjukkan bahwa lingkungan rumah yang penuh kasih sayang dapat meningkatkan kesejahteraan mental, mengurangi stres, dan membangun rasa identitas.

Itu sebabnya, setelah bepergian atau melewati hari yang berat, banyak orang merasa lega begitu pulang ke rumah. (*)

Komentar