Sejarah Singkat Perkembangan Seni Tari Tradisional Indonesia

Bagikan ke :

SMJTimes.comSeni tari Indonesia memiliki akar sejarah yang sangat kaya yang sudah aja sejak ribuan tahun yang lalu. Setiap daerah mengandung keunikan dan kekayaan seni tari yang berbeda-beda.

Universitas Medan Area Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIPOL) Program Studi Ilmu Pemerintahan menerangkan seni tari era prasejarah digunakan sebagai sarana komunikasi dalam upacara keagamaan, upacara adat, dan ritual-ritual lainnya dengan menggambarkan mitos-mitos dan cerita yang diyakini oleh masyarakat pada saat itu.

Masa Hindu-Buddha, telah lahir beberapa jenis tari seperti tari legong, tari kecak, dan tari barong dari Bali yang menjadi simbol dari seni tari Indonesia yang mulai dikenal oleh dunia. Tari-tari tersebut digunakan sebagai penyampaian ajaran agama Hindu-Buddha kepada masyarakat.

Ketika Islam mulai masuk Indonesia, jenis tari seperti tari saman dari Aceh dan tari sufi dari Jawa mulai menggambarkan pengaruh agama Islam dengan gerakan yang sangat enerjik untuk menggambarkan kehidupan spiritual yang kuat.

Pada masa penjajahan Belanda, seni tari mulai mengalami kemunduran karena adanya larangan dan batasan yang diberlakukan oleh pemerintah colonial.

Hingga setelah Kemerdekaan Indonesia, seni tari mulai menunjukkan kebangkitannya. Pemerintah pusat dan daerah mulai memberikan dukungan besar terhadap seni tari, baik dalam bentuk pendanaan maupun pembinaan.

Sampai di beberapa dekade terakhir, seni tari Indonesia semakin diakui dalam kancah internasional, seperti tari pendet, tari jaipong, dan tari serimpi.

Di era globalisasi, seni tari Indonesia menjadi semakin beragam dan mencerminkan kekayaan budaya dan identitas bangsa. Seni tari tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga pelestarian dan pengenalan budaya Indonesia kepada dunia. (*)

Komentar