Spotify Diboikot Para Musisi, Apa Penyebabnya?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Sepanjang Juli 2025, sejumlah musisi kancah luar secara bersamaan memutuskan mencabut seluruh katalognya dalam layanan streaming Spotify.

Kegiatan boikot tersebut dilakukan oleh para musisi luar, di antaranya band avant-garde Xiu Xiu, label elektronik asal Amsterdam bernama Kalahari Oyster Cult, band rock asal Australia bernama King Gizzard & the Lizard Wizard, dan seorang Greg Saunier yang merupakan pendiri band populer di San Fransisco bernama Deerhoof.

Melansir dari CNNIndonesia, pemboikotan ini dilakukan dengan alasan CEO Spotify, Daniel Ek yang memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan Jerman pembuat senjata militer, Helsing, dan memimpin pendanaannya sebesar 700 juta dolar terhitung sejak 2006.

Sementara The Los Angeles Times pada Kamis (31/7/2025) melaporkan Helsing melakukan spesialisasi dalam perangkat lunak AI yang terintegrasi ke dalam pesawat tempur seperti HX-2 AI Strike Drone.

Hal ini membuat para musisi berang.

“Setiap kali seseorang mendengarkan musik kami di Spotify, apakah itu berarti ada satu dolar lagi yang disedot untuk membuat semua yang telah kami saksikan di Gaza jadi lebih sering dan menguntungkan?” kata Saunier kepada The Los Angeles Times yang dikutip dari CNNIndonesia.

Para musisi yang melakukan boikot terhadap Spotify terus memperpanjang kontroversi atas layanan streaming tersebut, mulai dari membentangkan karpet merah terhadap podcast penyebar misinformasi, biaya royalti musik bagi musisi rendah, hingga mengizinkan rilisnya band Artificial Intelligence (AI) bernama Velvet Sundown dan memberikan label “verified artist“. (*)

Komentar