5 Teknik Belajar yang Terbukti Ilmiah

Bagikan ke :

SMJTimes.com –Kapasitas manusia untuk belajar meningkatkan akses ke informasi dan sumber daya yang berharga. Belajar menghilangkan hambatan kemajuan dan memungkinkan manusia meraih peluang baru.

Namun, belajar tidak selalu mudah. Manusia yang sedang belajar seringkali harus menghadapi gangguan yang bisa menyita waktu. Hal ini menyulitkan pengembangan diri, baik profesional maupun pribadi.

Menemukan teknik belajar yang tepat dapat menjadi kunci untuk menghemat waktu dan membantumu maju. Sayangnya, hanya sedikit panduan yang diberikan kepada pelajar muda tentang teknik belajar yang efektif. Hal ini menyebabkan pemborosan energi, hasil yang mengecewakan, dan berdampak negatif pada hasil pendidikan kita.

  1. Elaborasi

Dilansir dari Growth Engineering, teknik elaborasi didasarkan pada gagasan bahwa informasi baru cenderung lebih melekat ketika kita dapat menghubungkannya dengan apa yang sudah kita ketahui. Untuk memulai proses ini, cobalah mengajukan pertanyaan sederhana seperti ‘bagaimana’, ‘apa’, dan ‘mengapa’.

Kerangka pengetahuan yang saling terkait membuat proses mengingat kembali jauh lebih lancar. Metode ini memang memakan waktu, tetapi efektif.

  1. Contoh Konkret

Menghafal terkadang dapat mengakibatkan kita mengingat konsep atau ide sementara yang tidak dapat diungkapkan dengan cara yang lebih bermakna. Ketika kita menganggap sebuah informasi tidak berguna bagi kita, informasi tersebut tidak melekat dan tidak akan tersimpan dalam memori jangka panjang.

Contoh konkret merupakan teknik pembelajaran yang mendorong siswa untuk menerapkan contoh mereka sendiri pada pokok bahasan yang dibahas.

  1. Pengkodean Ganda

Teori kognisi yang pertama kali dihipotesiskan oleh Allen Paivio (1971) ini menjelaskan bahwa informasi lebih mudah ditransfer ke memori jangka panjang jika disajikan dalam format visual dan verbal.

Dengan kata lain, menggabungkan teks dan gambar lebih efektif daripada hanya menggunakan teks atau gambar saja. Paivio berhasil menunjukkan bahwa imajinasi memainkan peran penting dalam operasi kognitif. Oleh karena itu, mengecualikan representasi visual dari pendekatan pembelajaran kita akan sangat kontradiktif.

  1. Pengujian Praktik

Pengujian praktik adalah teknik pengajaran yang memadukan pengujian dengan kuis ke dalam proses pembelajaran. Tes ini seharusnya berisiko rendah dan tidak boleh ada konsekuensi jika gagal.

Tes latihan dapat didukung oleh instruktur yang memberikan pertanyaan atau tantangan, atau dikonfigurasi oleh peserta didik sendiri. Dalam kasus terakhir, peserta didik dapat membuat pertanyaan kuis mereka sendiri atau menantang diri mereka untuk mengingat serangkaian informasi tertentu.

  1. Pemetaan Pikiran

Peta pikiran menjadi sebuah diagram untuk ‘mewakili tugas, kata-kata, konsep, atau item yang terkait dan disusun di sekitar konsep atau subjek sentral menggunakan tata letak grafis non-linier’.

Meskipun terkadang mungkin merasa seperti detektif yang lepas kendali dengan peta konsepnya sendiri, peta pikiran ini memiliki kekuatan pengorganisasian yang nyata. Hal ini membantumu memvisualisasikan konsep-konsep penting, mengomunikasikan ide dan menjelaskan bagaimana semuanya saling terkait. (*)

Komentar