SMJTimes.com – Kemarahan merupakan emosi alami yang bisa dialami oleh semua orang. Meski demikian, penting untuk mengendalikan amarah agar tidak berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.
Amarah yang tak terkendali memicu pelepasan hormon stres yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga memicu penyakit kronis seperti jantung dan stroke. Serta mengganggu kesehatan mental.
Sebenarnya, ada beberapa praktik yang bermanfaat dalam pelepasan energi emosional yang dapat membantu Anda menenangkan diri. Lantas, bagaimana caranya? Simak beberapa tips yang bisa Anda terapkan berikut!
Cobalah mengambil napas
Segera mengambil napas adalah cara paling efektif untuk mengurangi emosi dan kecemasan dengan cepat, menurut Scott Dehorty dari Delphi Behavioral Health, dikutip Healthline. Saat Anda cemas atau marah, Anda cenderung mengambil napas cepat dan pendek.
Dehorty mengatakan bahwa menarik napas panjang dan dalam saat emosi memuncak bisa membantu Anda tenang. Selain itu, pernapasan 4-7-8, yakni tarik napas dalam-dalam selama 4 detik, tahan selama 7 detik, dan hembuskan perlahan selama 8 detik. Ulangi beberapa kali.
Mandi air dingin
Mandi air dingin bisa membantu menurunkan tingkat kemarahan, menurut laman Mind.org.uk. Mengguyur tubuh dengan air dingin dapat memicu pelepasan endorfin, yang memiliki efek menenangkan dan dapat mengurangi perasaan stres dan cemas
Selain itu, air dingin juga dapat membantu menstimulasi saraf vagus. Saraf vagus berperan dalam mengatur sistem saraf otonom, termasuk respons ‘fight or flight’. Stimulasi saraf vagus oleh air dingin dapat membantu menenangkan tubuh dan mengurangi perasaan marah.
Segera duduk atau jongkok
Duduk atau jongkok bisa menjadi salah satu cara untuk membantu meredakan amarah. Secara ilmiah, perubahan posisi tubuh lebih rendah dapat membantu mengurangi ketegangan fisik, sehingga tubuh lebih rileks dan membantu menenangkan pikiran dan emosi.
Berubah posisi juga dapat membantu mengubah perspektif seseorang terhadap situasi yang memicu kemarahan. Posisi ini juga memungkinkan seseorang untuk lebih mudah mengatur pernapasan, yang juga penting dalam mengelola emosi.
Menghitung mundur
Saat marah, pikiran cenderung berputar pada sumber kemarahan. Sehingga, menghitung mundur, seperti 10 hingga 1 bisa mengalihkan perhatian ke tugas kognitif sederhana, serta memecah siklus pemikiran negatif yang memicu kemarahan.
Menghitung mundur juga dapat mempengaruhi sistem saraf otonom. Proses ini dapat membantu menenangkan detak jantung dan pernapasan yang meningkat saat marah, sehingga membantu mengurangi intensitas emosi. (*)
Komentar