Eks NCT Taeil Akui Tuduhan Pelecehan Seksual, Terancam 7 Tahun Penjara

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Mantan anggota grup K-pop NCT, Taeil mengakui tuduhan penyerangan seksual di sidang pertamanya pada Rabu (18/6/2025) di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Dia dituntut dengan hukuman penjara tujuh tahun, dengan pembatasan pekerjaan selama 10 tahun dan wajib lapor.

Tak hanya mengakui tuduhan tersebut, penyanyi tersebut sempat meminta keringan hukuman. Menurut keterangan pengacaranya, Taeil mengungkapkan penyesalan yang tulus dan telah meminta maaf kepada korban.

“Saya dikeluarkan dari agensi saya setelah bekerja sebagai penyanyi. Saat ini saya bekerja paruh waktu untuk bertahan hidup,” kata Taeil, dikutip AllKpop.

“Saya mengakui semua tuduhan,” lanjutnya.

Pengacaranya kemudian menyoroti penyerahan diri Taeil secara sukarela kepada pihak berwenang, partisipasi dalam pendidikan pencegahan kekerasan seksual, konseling psikologis yang berkelanjutan, dan perjuangan fisik dan finansialnya setelah kecelakaan lalu lintas di masa lalu.

Namun, jaksa penuntut menekankan dampak serius atas kasus tersebut. Ia menyebutkan, para terdakwa (termasuk Taeil) bertemu dengan seorang turis asing di sebuah kelab malam di Itaewon dan membawanya ke sebuah rumah tempat mereka melakukan pemerkosaan massal.

“Ini adalah kasus dengan karakter moral yang sangat buruk,” ujar Jaksa Penuntut.

Pihaknya juga mempertanyakan ketulusan penyesalan Taeil, dengan menunjukkan bahwa surat penyerahan dirinya diajukan hanya setelah penggeledahan dan penyitaan dimulai.

Taeil dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap seorang wanita mabuk bersama dua kaki tangannya pada bulan Juni tahun lalu. Polisi memanggilnya untuk diinterogasi pada bulan Agustus 2024 dan melimpahkan kasus tersebut ke jaksa penuntut pada bulan September 2024.

Taeil memulai debutnya pada tahun 2016 sebagai anggota NCT U dan kemudian bergabung dengan NCT 127. Namun, setelah munculnya tuduhan tersebut, SM Entertainment mengumumkan pada bulan Oktober 2023 bahwa kontrak eksklusifnya telah dihentikan efektif pada tanggal 15 Oktober, dengan alasan hilangnya kepercayaan dan penyelidikan kriminalnya yang sedang berlangsung. (*)

 

Komentar