Tanda-tanda Skin Barrier Rusak dan Cara Mengatasinya

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Salah satu kunci tampilan kulit wajah cerah dan bebas tanda-tanda penuaan adalah skin barrier yang sehat. Skin barrier merupakan apisan terluar kulit yang berfungsi melindungi kulit dari berbagai jenis kerusakan.

Beberapa faktor seperti paparan sinar UV, polutan, serta bahan keras dan iritan dari produk topical semuanya dapat melemahkan skin barrier. Tanpa perawatan yang benar, hal ini bisa memunculkan beberapa masalah kulit yang ditandai dengan perubahan warna dan tekstur kulit.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda kerusakan pada lapisan kulit (skin barrier), serta cara mengatasinya. Untuk selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini!

Kulit kering dan bersisik

Tanda skin barrier yang rusak adalah kulit kering karena hilangnya kelembapan alami dan ketidakmampuan lapisan tersebut menahan air. Oleh sebab itu, gunakan produk skincare dengan kandungan yang bisa menahan kelembapan dan menjaga tingkat hidrasi seimbang.

Hyaluronic acid merupakan senyawa yang dapat menahan air hingga 1.000 kali beratnya sehingga kulit tetap lembap dan kenyal. Selain hyaluronic acid, kandungan lain yang dapat menghidrasi kulit adalah Gliserin, Ceramide, dan Niacinamide.

Kulit gatal dan teriritasi

Tanda lainnya adalah kulit gatal dan iritasi, serta sensasi terbakar atau menyengat pada kulit. Skin barrier yang melemah lebih rentan terpapar iritan dan alergen lingkungan, sehingga menyebabkan peradangan.

Untuk mengatasinya, gunakan produk skincare yang bebas dari iritan, termasuk Alkohol, Parfum, Propylene Glycol (PG), dan Paraben. Selain itu, hindari melakukan eksfoliasi terlalu sering lantaran kandungan aktifnya bisa mengiritas kulit, terutama kulit sensitif.

Lakukan pengelupasan kulit maksimal 2 kali seminggu untuk kulit berminyak, sementara 1 kali seminggu untuk kulit kering dan sensitif.

Muncul jerawat dan komedo

Lapisan pelindung kulit yang rusak memengaruhi tekstur kulit, sehingga menyebabkan kulit menjadi kasar dan berjerawat. Tanpa lapisan pelindung yang kuat, kulit lebih rentan terhadap bakteri dan polutan yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Untuk mengatasi jerawat pada kulit dengan skin barrier yang rusak, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30, pelembap secara rutin, serta produk skincare yang mengandung antioksidan dan pH seimbang. Selain itu, hindari paparan sinar matahari langsung dan asap rokok.

Hiperpigmentasi

Pelindung kulit yang rusak dapat memengaruhi kemampuan kulit untuk melawan kerusakan akibat sinar UV, yang menyebabkan peningkatan risiko hiperpigmentasi. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan bintik hitam dan warna kulit tidak merata.

Maka dari itu, gunakan pelembap yang mengandung asam hialuronat; pilih produk yang mengandung ceramides dan collagen; gunakan produk yang mengandung bahan anti-inflamasi; serta produk dengan pH antara 4,5 sampai 5. Jangan lupa oleskan perlindungan sunscreen dengan SPF minimal 30.

Kerutan dan garis halus

Garis dan kerutan disebabkan hilangnya kelembapan dan berkurangnya produksi lipid akibat pelemahan skin barrier. Untuk memperbaiki masalah ini, gunakan produk skincare yang dapat memperkuat skin barrier dan melembapkan kulit. (*)

Komentar