5 Strategi Berkomunikasi dengan Teman Narsistik, Bagaimana Caranya?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Baru-baru ini, istilah NPD (Narcissistic Personality Disorder) kembali populer di media sosial. NPD bukan merupakan istilah baru, melainkan gangguan kepribadian seseorang yang merasa lebih baik dari orang lain, memiliki kebutuhan dikagumi, serta kurang empati.

Berurusan dengan teman narsistik mungkin akan sulit dan membuat frustrasi. Mereka bisa bertindak egois, manipulative, tidak pengertian, menuntut, dan kasar, sehingga mengganggu kesejahteraan dalam hidup Anda.

Meski demikian, bukan berarti Anda tidak bisa berinteraksi atau berkomunikasi dengan seseorang dengan mereka. Anda perlu mengetahui beberapa strategi untuk menghadapi teman yang narsistik dengan menerapkan beberapa batasan yang aman bagi diri Anda.

Tetap tenang dan hormat

Dilansir dari PsychCentral, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi Katie Ziskind menganjurkan berbicara dengan tetap menggunakan suara yang tenang kepada orang yang memiliki gangguan narsistik.

“Saat berbicara dengan seseorang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik, Anda harus menghormati dan menggunakan nada suara yang tenang,” terangnya,

Sementara itu, Christine M. Kuperman, seorang terapis pernikahan, keluarga, dan trauma di California menganjurkan untuk menghindari mempermalukan mereka. Hal ini bisa menjadi bumerang, bahkan menyebabkan pertengkaran.

Gunakan frasa ‘saya’

Beberapa frasa akan lebih efektif untuk menyampaikan suatu maksud kepada orang yang narsis. Contohnya, kata ‘saya’ akan menyoroti kebutuhan, pikiran, dan perasaan Anda dalam hubungan pertemanan tersebut, sehingga memudahkan Anda untuk berbagi perasaan dengannya.

Katie Ziskind memberikan beberapa frasa untuk berbicara atau berkomunikasi dengan orang yang narsistik, seperti ‘saya merasa…’, ‘saya mendengar…’, ‘saya ingin…’, ‘saya harap…’.

Tegaskan maksud Anda

Ketika berbicara dengan orang dengan sifat narsistik, Anda mungkin sering merasa tidak didengarkan, sehingga pada akhirnya membuat Anda tidak berusaha menegaskan maksud yang ingin Anda katakan.

Padahal, perlu disadari bahwa komunikasi membutuhkan respon dari dua orang. Sehingga, penting bagi Anda untuk berbicara dan menegaskan diri sendiri. Kuperman menyarankan untuk mengulang poin-poin Anda, dan tetap kuat pada posisi yang Anda yakini.

Tegakkan batasan

Tips lainnya untuk berkomunikasi dengan teman narsistik adalah dengan menetapkan batasan yang aman. Mempertahankan batasan Anda tanpa membuat mereka merasa diasingkan dapat membantu menjaga hubungan tetap sehat dan produktif.

“Terlepas dari bagaimana Anda berencana untuk melangkah maju, langkah pertama Anda dalam hubungan apa pun harus memiliki batasan, dan batasan yang ditetapkan dengan baik yang Anda buat untuk melindungi Anda,” kata Kuperman.

Hindari frasa tertentu

Selain menggunakan frasa tertentu, hindari beberapa pilihan kata yang mungkin berpotensi menggagalkan komunikasi dengan teman narsistik. Ada beberapa frasa yang mungkin langsung membuat mereka berhenti mendengarkan.

Pernyataan ‘Anda selalu…’ dan ‘Anda tidak pernah…’ dapat menyebabkan orang-orang dengan sifat narsistik menjadi defensif atau argumentatif. (*)

Komentar