SMJTimes.com – Tidak seorang pun berhak mendapatkan cibiran karena bentuk tubuh yang kurang ideal. Namun, ada kalanya kita tidak bisa menghentikan beragam komentar negatif, terlepas Anda memiliki tubuh gemuk maupun kurus.
Komentar-komentar negatif tersebut mungkin akan menjatuhkan mental Anda, bahkan bisa memicu stres dan depresi. Alih-alih terjebak dalam pemikiran beracun (toxic) karena body-shaming yang diterima, alangkah lebih baik jika lebih berfokus pada perbaikan diri sendiri sebagai bentuk self-love.
Dengan penerapan self-love, diharapkan kita bisa menghadapi berbagai cibiran dan komentar orang lain dengan lebih bijak tanpa harus mengorbankan kesehatan mental Anda. Self-love merupakan sikap menerima dan menghormati diri sendiri, termasuk kelebihan dan kekurangannya
Apa itu body-shaming?
Body-shaming merupakan tindakan menghina atau memberikan komentar tidak pantas tentang ukuran dan bentuk tubuh, serta warna kulit. Tindakan ini dapat dilakukan secara langsung maupun jarak jauh melalui internet dan media sosial
Sebenarnya, jenis kritik ini dapat ditujukan kepada orang lain atau diri Anda sendiri. Anda mungkin merasa tidak senang dengan berat badan Anda atau penampilan tubuh Anda, sehingga menghakimi diri sendiri dengan keras.
Meksi dilontarkan sebagai candaan, namun jika orang yang bersangkutan merasa dihina bentuk tubuhnya, maka bisa dikatakan sebagai body-shaming.
Dilansir dari Health Shots, psikolog klinis Dr Kamna Chhibber membagikan tips menghadapi body shaming.
Meningkatkan rasa syukur
Pahami bahwa semua manusia tidak sempurna. Oleh sebab itu, fokus pada penerimaan diri Anda sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, kesempurnaan, maupun ketidaksempurnaan yang Anda miliki.
Jika Anda merasa kurang percaya diri, alihkan pemikiran negatif tersebut dengan memperbanyak rasa syukur terhadap hal-hal kecil yang Anda dapatkan. Kebaikan kecil tersebut bisa berupa kesehatan, kebahagiaan, dan keharmonisan dalam hidup.
Tetapkan rutinitas sehat
Tips self-love untuk menghadapi body-shaming selanjutnya adalah menunjukkan bahwa diri Anda sudah ‘level-up’. Caranya, dengan menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat, yakni dengan konsumsi makanan bernutrisi, berolahraga teratur, mengurangi konsumsi gula dan makanan olahan.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan meditasi dan latihan pernapasan untuk pengaturan emosi yang lebih baik. Kesehatan fisik dan mental akan secara otomatis meningkatkan kebahagiaan dan rasa percaya diri Anda saat bertemu dengan orang banyak.
Bicarakan secara langsung
Anda mungkin menemukan seseorang mempermalukan diri Anda untuk merasa lebih baik. Jika hal tersebut mengganggu Anda, segera tegur dan katakana bahwa apa yang dikatakan tersebut tidak pantas dan menyakiti hati Anda.
“Ekspresikan perasaan dan pikiran Anda ketika seseorang mengomentari ukuran atau tipe tubuh Anda. Umpan balik dapat membuat orang menyadari dampak tindakan mereka,” terang Dr Kamna Chhibber.
Perbaiki lingkungan pertemanan
Salah satu upaya self-love adalah dengan masuk ke lingkaran pertemanan yang saling mendukung dan memiliki empati tinggi. Dengan demikian, Anda memiliki motivasi untuk senantiasa memperbaiki diri dan mendapat saran membangun tanpa membuat Anda sakit hati. Hindari orang-orang yang sering berkomentar toxic untuk menyelamatkan kesehatan mental.
Lakukan self-appreciation
Self-appreciation adalah tindakan mengenali dan menghargai nilai, kekuatan, dan keunikan diri sendiri. Ciptakan lebih banyak pembicaraan positif dengan diri sendiri untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Hal ini juga dapat mencakup merayakan pencapaian Anda dan mengakui usaha Anda untuk mencapai tujuan Anda. (*)
Komentar