Tips Bijak Menghadapi Orang yang Sering Menyalahkan

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Menjadi pihak yang disalahkan sering kali membuat jengkel dan kesal. Namun, kemarahan tanpa kontrol bukan juga merupakan langkah yang bijak untuk merespon. Alih-alih membuat orang lain mengerti, Anda bisa saja dipandang sebagai sosok yang agresif dan emosional.

Ada beberapa cara yang cerdas dan efektif untuk melindungi diri Anda dari pengaruh negatif ‘drama’ yang orang lain ciptakan. Selain itu, respon yang bijak bisa menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang kuat dan tidak mudah digoyahkan.

Berikut ini kami berikan tips untuk meredakan emosi dan merespon orang yang sering menyalahkan Anda dengan bijak dan efektif.

Pahami motif mereka

Langkah pertama untuk menghadapi orang yang suka menyalahkan Anda adalah memahami motif mereka. Sering kali, perilaku ini muncul dari rasa tidak aman atau tekanan, sehingga tidak mampu mengelola emosi. Alhasil, ia akan melampiaskannya kepada orang lain. Akan lebih baik jika Anda merasa tenang dan tidak terbawa emosi.

Bersikap tegas dan santun

Jika ada orang lain menyalahkan Anda tanpa alasan jelas, sampaikan pandangan Anda dengan tegas tapi tetap santun. Dengan bersikap tenang dan terkontrol, Anda bisa menyampaikan pendapat tanpa harus berdebat dengan orang tersebut. Selain itu, gunakan fakta dan alasan untuk memperkuat argumenmu agar orang lain berhenti menyalahkan atas hal tersebut.

Jaga harga diri Anda sendiri

Sering kali, mereka yang suka menyalahkan sebenarnya ingin menurunkan harga diri orang lain. Jika demikian, jangan terbawa emosi dan respon dengan pandangan yang menurut Anda benar. Jika mereka mulai merendahkanmu, tanggapi dengan bermartabat. Sikap ini menunjukkan bahwa Anda menghormati diri sendiri dan tidak akan membiarkan orang lain menginjak harga diri Anda.

Jangan terjebak dalam drama

Mereka yang senang menyalahkan orang lain biasanya ingin menciptakan ‘drama’. Mereka sering kali membesar-besarkan masalah, sehingga membuat orang lain tidak nyaman. Jika Anda harus menghadapi orang seperti itu, lebih baik tetap fokus solusi dan penyelesaian daripada terbawa ke dalam perdebatan tanpa akhir. (*)

Komentar