Tips Bahagia di Tengah Quarter-life Crisis

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Seiring bertambahnya usia, kita mendapatkan tekanan yang membuat hidup semakin terasa berat. Dalam psikologi, ada istilah quarter-life crisis yang merujuk pada krisis emosional yang dialami oleh generasi usia 25 hingga 30-an.

Menginjak usia tersebut, sering kali kita mudah cemas, tidak nyaman, kebingungan dengan arah hidup, hingga merasa salah arah. Di masa ini, banyak orang merasa kehilangan tujuan hidup, sehingga merasa putus asa.

Untuk mengatasi hal ini, generasi dewasa muda disarankan untuk lebih mengembangkan sikap dan pemikiran positif. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini cara-cara bahagia saat memasuki usia dewasa muda.

Ucapkan syukur setiap hari

Cara pertama agar bahagia di masa quarter-life adalah mengucap syukur setiap hari. Kembangkan rasa syukur dan terima kasih terhadap kebaikan-kebaikan yang datang pada Anda, sekecil apapun itu. Misalnya, bersyukur bisa menghirup udara segar di pagi hari, bersyukur terhadap makanan, bersyukur dengan bantuan yang diberikan orang lain pada Anda. Rasa syukur bisa mengembangkan pikiran positif yang membuat Anda lebih bahagia.

Mengurangi ekspektasi berlebihan

Di usia 25 hingga 30-an sering kali mengembangkan harapan yang tinggi. Namun, pemikiran seperti itu seringkali membuat kecewa dan putus asa jika yang terjadi tak sesuai harapan. Oleh sebab itu, kurangi ekspektasi berlebihan pada hasilnya, namun tetap fokus pada prosesnya. Kebahagiaan bisa ditemukan ketika kita menjalani proses dengan senang dan tulus.

Menjaga work-life balance

Di usia dewasa muda, sering kali kita terjebak dalam perasaan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Hal tersebut membuat kita lupa akan waktu untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat. Perlu disadari bahwa menjaga keseimbangan antara kehidupan karir dan pribadi (work-life balance) penting dilakukan. Luangkan waktu Anda untuk perawatan diri, berkumpul dengan keluarga dan teman-teman lainnya untuk meningkatkan hubungan. Hubungan yang baik dengan orang lain meningkatkan rasa bahagia dan mengurangi rasa kesepian.

Menerima ketidaksempurnaan diri

Hal yang perlu Anda tahu bahwa tidak ada manusia di dunia yang sempurna, termasuk diri Anda sendiri. Kebahagiaan sejati bisa datang saat kita menerima diri kita apa adanya, bersama dengan kelemahan dan kekurangan yang ada. Menerima ketidaksempurnaan diri membuat kita belajar untuk lebih mencintai diri sendiri.

Membiasakan berbagi tanpa pamrih

Salah satu sikap sederhana yang bisa membawa kebahagiaan luar biasa adalah berbagi dengan orang lain. Berbagi bisa dalam bentuk apa saja, termasuk hal sederhana seperti senyuman, meluangkan waktu untuk orang terkasih, hingga bantuan kecil kepada orang lain. Hal ini tak bermakna bagi orang lain, tapi juga mendatangkan kebahagiaan yang lebih hakiki pada Anda. (*)

Komentar