SMJTimes.com – Majelis Nasional Korea ungkap setidaknya ada sekitar 18 ribu halaman dokumen internal HYBE Label yang berisi ujaran negatif terhadap grup idola lain. Meskipun demikian, pihaknya hanya mempublikasikan hanya dua ribu halaman karena hasil yang dinilai terlalu buruk.
Dalam dokumen audit tersebut disusun banyak rencana marketing, dan komentar berupa opini negatif yang dikumpulkan oleh staf HYBE. Komentar tersebut berisi grup idola agensi lainnya, maupun grup dibawah naungan label tersebut sendiri, seperti TWS dan Seventeen.
Di antara komentar hinaan itu, beberapa ada yang tidak menyentuh substansi, seperti mengomentari fisik dan visual idola lain, hingga foto predebut mereka.
Kim Tae-ho, CEO Belift Lab dan COO Hybe, yang menghadiri audit tersebut, mengklarifikasi bahwa laporan tersebut tidak mewakili pendapat HYBE, tetapi merupakan kompilasi komentar daring yang dikumpulkan untuk tujuan pemantauan.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang K-pop, kami memantau dengan sangat cermat. Ini bukan pendapat atau penilaian resmi HYBE. Ini adalah ringkasan dari banyak postingan daring,” ungkap Tae Ho, dikutip dari The Korean Herald.
Saat kontroversi berkembang pada hari Kamis, HYBE juga mengunggah pernyataan di situs web resminya dan menegaskan kembali bahwa laporan tersebut dimaksudkan untuk memantau berbagai tanggapan dan opini publik dari fandom dan industri.
“Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka yang secara selektif membocorkan bagian-bagian laporan yang provokatif agar seolah-olah Hybe telah mengkritik para artis,” terangnya.
Namun, karena pernyataan tersebut diunggah saat audit Majelis Nasional masih berlangsung, anggota komite akhirnya memprotes, sehingga pernyataan tersebut telah dihapus dari situs web HYBE. (*)
Komentar