SMJTimes.com – Muncul istilah viral yang banyak digunakan oleh gen-Z di media sosial, yakni ‘jam koma’. ‘Jam koma’ sendiri merujuk pada kondisi kelelahan fisik maupun mental setelah melakukan berbagai aktivitas seharian.
Fenomena ini biasanya terjadi pada mahasiswa maupun pekerja muda di sore hingga malam hari. Beberapa tanda-tanda ‘jam koma’ muncul adalah sering melamun, pandangan kosong, sering salah ketik, hingga tidak nyambung saat diajak bicara.
Kelelahan fisik dan mental bisa disebabkan oleh beberapa hal, berikut diantaranya!
Stres dan tekanan
Salah satu yang membuat anak muda kelelahan secara mental adalah stres akibat tekanan. Gen-z saat ini hidup di fase quarter life-crisis, sehingga rentan mengalami banyak kekhawatiran dan keraguan terhadap kemampuan diri dan arah hidup. Mereka menghadapi banyaknya tuntutan dari berbagai sisi, mulai dari keluarga, pekerjaan, keuangan, hingga pasangan.
Kurang tidur
Salah satu penyebab lelah fisik dan mental adalah kurang waktu tidur berkualitas gen-Z. Banyak dari mereka terbiasa begadang karena tuntutan pekerjaan maupun tugas-tugas lainnya.
Dilansir dari laman Kemenkes, kurang tidur dapat menganggu kemampuan otak untuk memproses dan menyimpan ingatan atau hal-hal yang dipelajari dan dialami sepanjang hari. Anda mungkin juga sulit mencerna dan memproses informasi selama beberapa hari kedepan.
Ketergantungan media sosial
Kebanyakan gen-Z tidak bisa lepas dari dunia digital dan media sosial. Penelitian menunjukkan tingginya screentime media sosial berhubungan tingkat stres yang lebih tinggi. Seseorang yang ketergantungan media sosial cenderung mengurung diri dan merasa kesepian, mengalami kecemasan atau depresi, hingga unculnya gangguan kecemasan sosial dan rasa takut ketinggalan (fear of missing out/FOMO) tren.
Konsumsi makanan tidak sehat
Konsumsi makan yang kurang sehat juga menjadi salah satu faktor yang membuat gen-Z rentan kelelahan fisik dan mental. Saat ini muncul tren minuman kekinian yang cenderung tinggi gula dan kalori, namun minim gizi lainnya.
Menurut beberapa studi, konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan penurunan tingkat kesehatan mental. Konsumsi gula berlebih berhubungan dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati. (*)
Komentar