SMJTimes.com – Penyanyi Liam Payne mengembuskan napas terakhir pada Rabu (16/10/2024) waktu Argentina atau Kamis (17/10/2024) WIB karena cedera parah di bagian kepala setelah terjatuh dari balkon hotel di Buenos Aires.
Sebelum kematiannya, eks member One Direction tersebut sempat berhadapan dengan hukum yang melibatkan mantan tunangannya, Maya Henry. Adapun permasalahan hukum tersebut berkaitan dengan permohonan cease-and-desist oleh Maya Henry terhadap Liam Payne.
Permohonan tersebut merupakan permintaan agar pengadilan membuat perintah supaya seseorang berhenti melakukan aktivitas tertentu.
Henry mengajukan permohonan itu setelah dia mengklaim Liam Payne terus menerus mencoba menghubungi dirinya, teman, bahkan keluarga setelah memutuskan pertunangannya.
“Maya Henry mengajukan permohonan kepada Liam Payne menyusul munculnya informasi baru dan mengkhawatirkan. Dia telah merekrut pengacara Marco Crawford dan Daniel Cerna untuk mewakilinya. Saat ini, hanya itu komentarnya mengenai masalah tersebut,” ujar kuasa hukum Henry, dikutip dari People.
Tak hanya itu, seorang sumber yang mengenal Payne juga sempat mengatakan bahwa Liam pernah mengalami masa-masa sulit, hingga terjebak dalam perilaku yang merusak untuk waktu yang cukup lama.
“Liam telah mengalami siklus perilaku yang merusak dalam waktu yang lama,” ujar sumber yang tak disebutkan namanya pada Page Six.
“Dia terbuka tentang perjuangannya, tetapi terkadang mencoba untuk meremehkannya. Setan-setan yang ada dalam dirinya jauh lebih buruk daripada yang dia akui,” tambahnya. (*)
Komentar