Waspada! Kebiasaan Buruk Berikut Ini Bisa Bikin Tidak Bahagia

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Kebiasaan positif bisa meningkatkan kesejahteraan fisik maupun mental. Beberapa kebiasaan tersebut misalnya berpikiran positif, bersyukur, melakukan hal-hal yang disenangi, membatasi penggunaan ponsel, hingga menyusun daftar pekerjaan yang harus dilakukan.

Sebaliknya, kebiasaan buruk bisa berdampak pada kesejahteraan yang menurun, bahkan memicu ketidakbahagiaan dalam hidup. Berikut ini kebiasaan-kebiasaan buruk yang tanpa disadari sering dilakukan oleh kebanyakan orang, namun harus dihindari.

Overthinking

Overthingking merupakan merupakan kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan dan berulang-ulang, bahkan cenderung menjurus ke arah yang negatif. Orang yang mengalami overthinking akan kesulitan untuk fokus pada hal lain selain hal yang sedang dipikirkannya.

Terlalu sering overthinking membuat Anda tidak bahagia karena fokus Anda terpaku hal-hal yang negatif, seperti kegagalan maupun penolakan. Ubah kebiasaan Anda untuk tidak terlalu memikirkan masalah, melainkan mencari solusi yang tepat.

Selalu berkata ‘ya’

Kebiasaan lain yang harus dihindari adalah selalu berkata ‘ya’ kepada orang lain. Ini membuat Anda tidak bisa memberikan batasan pada diri sendiri, sehingga akhirnya merasa kewalahan. Membuat orang lain senang memang penting, namun Anda tidak memiliki kewajiban untuk selalu memenuhinya, terutama jika Anda merasa kurang nyaman dan tidak aman.

Sering bermain ponsel

Menurut beberapa penelitian, terlalu sering bermain ponsel kerap dikaitkan dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi. Selain itu, hal ini menyebabkan tingkat interaksi dengan orang lain semakin berkurang. Oleh sebab itu, tinggalkan ponsel sejenak dan lakukan aktivitas-aktivitas fisik menyenangkan lainnya, meski hanya sekadar mengobrol dengan teman dan keluarga.

Menunda pekerjaan

Kebiasaan negatif lain yang sering dilakukan adalah menunda pekerjaan. Terlalu sering menunda pekerjaan, membuat waktu Anda terbuang percuma untuk hal-hal yang tidak penting. Hal ini juga membuat pekerjaan semakin menumpuk menjelang deadline, memicu kenaikan tingkat stres dan kecemasan. Lebih baik, buat rencana pekerjaan Anda, tentukan kapan Anda harus memulai dan beristirahat, serta patuhi jadwal tersebut. (*)

Komentar