SMJTimes.com – Anak-anak sering kali merasa malu saat bertemu dengan orang-orang baru atau diminta tampil di depan orang banyak. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kepercayaan diri yang belum sempurna dibangun dalam dirinya.
Oleh sebab itu, orang tua perlu memberikan dorongan kepada anak untuk membuat mereka percaya pada kemampuan dan tampilan diri sendiri. Selain itu, perlu juga mengajari anak cara mengatasi masalah untuk melatih penguasaan diri. Dengan demikian, mereka mengembangkan kepercayaan diri sehat dan bangkit setelah mengalami kegagalan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut tips membangun kepercayaan diri pada anak.
Memuji usaha dan ketekunan anak
Dibandingkan berfokus pada hasil yang dicapai anak, fokuskan untuk melihat proses anak Anda dalam mencapai sesuatu. Hal ini membuat Anda menghargai usaha dan ketekunan anak. Puji usaha mereka dan ajak mereka bangkit jika mengalami kegagalan. Kepercayaan diri bukan tentang keberhasilan, melainkan ketangguhan untuk terus mencoba.
Ajak berinteraksi dengan orang lain
Tips lainnya adalah ajak anak untuk berinteraksi dengan orang-orang yang positif dan percaya diri. Pastikan anak Anda berkumpul dengan orang-orang yang bisa mengajarinya berkomunikasi dengan baik dan menyemangati, bukan orang yang menjatuhkan dan menurunkan kepercayaan dirinya.
Dorong anak untuk mencoba hal baru
Untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda, ajak mereka melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan. Memperoleh keterampilan baru membuat anak-anak merasa mampu dan percaya diri bahwa mereka dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Bantu anak menemukan minat
Mengeksplorasi minat anak dapat membantu mereka menemukan ‘identitas’ yang nantinya bisa membangun kepercayaan diri. Biarkan mereka menumbuhkan keterampilan berdasarkan minat yang dimiliki, sementara orang tua bisa memberikan dorongan dan dukungan agar mereka tidak menyerah terhadap apa yang disukainya.
Ajari untuk menerima ketidaksempurnaan
Untuk membangun kepercayaan diri, ajari anak untuk menerima ketidaksempurnaan maupun kekhawatiran yang dimiliki. Ketidaksempurnaan merupakan suatu yang manusiawi bukan aib yang bisa menjatuhkan mereka. (*)
Komentar